Lihat ke Halaman Asli

Nuklir, Kebutuhan dan Dampak

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, energi nuklir, energi dari inti atom alias Atom-Kraftwerk (AKW), kerennya...

Inti atom yg dipecah bisa menimbulkan radiasi sangat besar. Panas yg ditimbulkan bisa dipakai memasak air, menjadi uap dan selanjutnya memutar turbin untuk dikopel ke generator sebagai pembangkit listrik. Besarnya jelas tidak sekelas dynamo sepeda yg cuma 6V/3W, tetapi ribuan MW.

Demikianlah manfaat yang ditulis sebagai jawaban kebutuhan dalam judul diatas. Dampaknya sebagai mudharat tidak pernah diurai secara jelas, selain bencana yg dikenal luas sebagai tragedi Chernobyl. Anehnya, dalam acara Aspirasi Merah Putih Pro3 RRI pukul 00:00 tadi pagi bermunculan pakar-pakar (kita sebut pakar karena gelarnya professor doktor sekian...sekian...) termasuk mantan politisi Ali Mochtar Ngabalin yg sering dikenal dengan letupan-letupan emosinya dalam rapat-rapat dengar pendapat DPR.

Satu pernyataan yang menyedihkan seorang professor doktor adalah bahwa radiasinya bisa diurai di ketinggian 35.000 kaki. Akupun bertanya dalam hati, betapa pintarnya professor tersebut membuat cerobong sebesar dan setinggi itu. Trus nanti apa radiasinya mau dihirup bareng-bareng ???

Ach seandainya beliau-beliau mengerti sistem deponie yang dipergunakan Germany, dimana Gorleben merupakan tempat pembuangan limbah bermasalah tersebut untuk seluruh Europa...

Mungkin saja mereka akan lebih memilih Geothermal, Heliostatt ataupun Windkraft dan Gezeiten-Kraftwerk dari bendung-bendung pasangsurut air laut. Bukan meributkan tenaga pintar RI di luar negeri yang dihargai lebih dan memancingnya dengan kesejahteraan semu di tanah air. Indonesia sangat besar dan kaya, bukan sebesar kampus dan gedung yang mulia anggota dewan, Bapak-bapak...

Dengan uneg-uneg tak nyaman, maka kumatikan radio kesayanganku yang selalu mengantarku tidur menjelang pagi bersama Pro3 RRI. Sekali di udara tetap di udara. Alangkah indahnya jika memilih nara sumber yg mutu, bukan sekedar gelar berjejer dan selebriti pembuat onar...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline