Lihat ke Halaman Asli

Mengenang Peristiwa Bandung Lautan Api: Keputusan Militer yang Rasional

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bandung Lautan Api : Kepututsan Militer yang Rasional

24 Maret 1946

Oleh : Ummy Latifah

Halo-halo Bandung Ibukota Periangan

Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan

Sudah lama Beta tidak berjumpa dengan kau

Sekarang telah menjadi lautan api

Mari Bung rebut kembali

Siapa orang Indonesia yang tak kenal lirik lagu Halo-halo Bandung. Boleh jadi hampir semua orang Indonesia pernah menyanyikannya, paling tidak di ruang-ruang kelas saat masih duduk di bangku sekolah dasar.Bahkan, lagu tersebut seringkali juga dikumandangkan para suporter saat menyemangati tim nasional yang tengah berlaga di arena pertandingan olahraga tingkat internasional. Akan tetapi, apakah setiap orang Indonesia yang menyanyikan lagu tersebut memahami makna yang terkandung dalam lagu tersebut?

Ironisnya, warga Bandung sendiri belum tentu mengerti: benarkah Bandung pernah menjadi “lautan api”, atau apakah lirik lagu tersebut sekedar untuk menunjukkan semangat patriotisme warga Bandung yang membara bagaikan lautan api, saat mengusir penjajah. Lagu Halo-halo Bandung ini juga menunjukan beragamnya etnis yang berjuangan mengusir penjajah di Bandung dengan kata "Beta" dam "Bung"

Faktanya, Kota Bandung memang pernah dibumihanguskan atas keputusan para tokoh pejuang saat itu, sehingga seolah-olah Bandung menjadi lautan api. Salah seorang tokoh pejuang itu adalah A.H. Nasution (yang ketika itu menjabat Komandan Divisi III Siliwangi).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline