Film 1917 yang dirilis tahun 2019 ini, disutradarai oleh Sam Mendes pembuat (James Bond) SKYFALL. Karya epik Perang Dunia 1 ini, terinspirasi dari kisah yang diceritakan sang kakek kepada Sam Mendes, di usia yang masih muda yaitu 19 tahun, sang kakek Alfred Mendes mencari korban selamat dan melaporkannya kembali ke pusat, kemudian Sam mengolah cerita itu agar cocok dalam film 1917. Sam Mendes pun ikut andil dalam penulisan skenario.
Teknik One Shot Dalam Pengambilan Gambar Film 1917
Dibintangi oleh George Mackay, Dean-Charles Chapman, Benedict Cumberbatch, Colin Firth dan masih banyak lagi, 1917 karya sutradara Sam Mendes menghadirkan sesuatu yang menurut saya sangatlah menarik, dengan adegan tanpa putus di tambah Sinematografi, visual, dan alur cerita yang Luar Biasa. Keistimewaannya film ini menggunakan teknik One Shot. Sesuai namanya, teknik one shot merupakan pengambilan gambar film yang salah satu adegan atau bahkan seluruh adegannya hanya menggunakan satu kali take. Dengan konsep one shot ini, adegan di film tersebut seolah tidak punya jeda, seakan-akan kita melihat adegan secara kontinyu (terus-menerus) dari awal sampai akhir film.
Teknik ini unik dan Jarang ditemukan di perfilm-an, saya sudah menonton banyak film perang, tetapi yang sangat berkesan itu adalah 1917, disini penonton merasa seakan ada didalam kondisi perang tersebut, karena sepanjang film adegan berjalan terus menerus seperti tidak ada cut, jadi kita terasa seperti mengikuti perjalanan tokoh utama di film ini. Tidaklah mudah dalam pembuatan film one shot, sebab sepanjang berjalannya film kamera harus bergerak mengikuti aktor. Bila aktor lupa dialog maka adegan terpaksa direkam ulang.
Penulis Naskah Film 1917 inilah, yang membuat Idea tentang penggunaan teknik one shot di film ini.
"Kami ingin menceritakan sebuah kisah yang terasa imersif. Jadi memilih untuk melakukannya selama satu tanggal, untuk melakukannya secara real time, itu menghilangkan semua seni sinema. itu membuat kenyataan seperti apa yang akan Anda duduk dan tonton" ungkap penulis naskah, Christina
" Saya pikir begitu saya memutuskan bahwa film itu akan menjadi dua jam 'Real Time', sepertinya hal yang wajar untuk mencoba mengunci penonton bersama dengan karakter dengan cara yang tidak dapat mereka hindari" ungkap Sam Mendes, Sang Sutradara.