Lihat ke Halaman Asli

Cantika Aulia Rahayu

Mahasiwa/Universitas Pendidikan Indonesia

Pentingnya Konseling dalam Membangun Kemandirian Emosional Anak dan Remaja

Diperbarui: 3 Juli 2024   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern ini, tantangan emosional yang dihadapi anak-anak dan remaja semakin kompleks. Perubahan sosial, tekanan akademis, dan dinamika keluarga adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Dalam konteks ini, konseling menjadi alat yang sangat penting untuk membantu mereka membangun kemandirian emosional.

Kemandirian emosional adalah kemampuan yang esensial dalam mengelola emosi dengan baik, membuat keputusan yang bijaksana, serta menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri. Kemampuan ini sangat penting dalam perkembangan anak dan remaja karena memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan mereka di masa depan. Anak dan remaja yang memiliki kemandirian emosional yang baik cenderung lebih mampu menghadapi stres, menyelesaikan konflik, dan mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai situasi kehidupan.

Beberapa penelitian di Indonesia telah menunjukkan pentingnya konseling dalam mendukung perkembangan kemandirian emosional pada anak dan remaja. Misalnya, sebuah studi oleh (Ismail dan Subandi,2018) menemukan bahwa konseling kelompok dapat meningkatkan keterampilan pengelolaan emosi pada remaja. Studi lain oleh (Hartati, 2020) menunjukkan bahwa program konseling berbasis sekolah efektif dalam meningkatkan kemandirian emosional dan kesejahteraan psikologis siswa.

Berikut adalah beberapa pentingnya konseling dalam membangun kemandirian emosional anak dan remaja :

  • Konseling menyediakan ruang yang aman bagi anak-anak dan remaja untuk mengekspresikan perasaan mereka. Banyak dari mereka mungkin merasa sulit untuk berbicara tentang masalah mereka dengan orang tua atau teman sebaya karena takut dihakimi atau tidak dipahami. Seorang konselor yang terlatih dapat mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan yang tidak menghakimi, sehingga anak merasa diterima dan dihargai (Sutrisno, 2019).
  • Konseling membantu anak-anak dan remaja untuk mengidentifikasi dan memahami emosi mereka. Dalam sesi konseling, mereka diajarkan untuk mengenali berbagai emosi yang mereka alami dan memahami penyebabnya. Dengan pemahaman ini, mereka dapat belajar bagaimana mengelola emosi tersebut dengan cara yang sehat dan konstruktif. Misalnya, mereka dapat diajarkan teknik relaksasi atau strategi penyelesaian masalah yang efektif (Haryanto, 2018).
  • Konseling membantu dalam mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi. Anak-anak dan remaja yang kesulitan mengelola emosi sering kali mengalami masalah dalam berinteraksi dengan orang lain. Konselor dapat bekerja dengan mereka untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi, seperti mendengarkan aktif, mengekspresikan diri dengan jelas, dan menyelesaikan konflik dengan damai. Keterampilan ini sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan mendukung kemandirian emosional (Sari, 2020).
  • Konseling berperan dalam meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anak-anak dan remaja. Banyak dari mereka yang mengalami masalah emosional sering kali memiliki citra diri yang negatif. Melalui konseling, mereka dapat belajar mengenali dan menghargai nilai diri mereka sendiri, serta memahami bahwa mereka memiliki potensi dan kekuatan untuk mengatasi tantangan hidup. Hal ini dapat memberikan mereka keberanian untuk mengambil keputusan yang baik dan mandiri (Fitriana, 2021).

Selain manfaat langsung bagi anak-anak dan remaja, konseling juga dapat memberikan dampak positif bagi keluarga mereka. Konselor dapat bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan dukungan dan strategi dalam mengelola masalah emosional anak-anak mereka. Dengan demikian, seluruh keluarga dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional yang sehat (Wijaya, 2019).

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, sudah saatnya kita memberikan perhatian lebih pada peran konseling dalam membangun kemandirian emosional anak dan remaja. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang kuat, mandiri, dan mampu menghadapi kehidupan dengan percaya diri. Oleh karena itu, mari kita dorong penggunaan layanan konseling dan pastikan bahwa anak-anak dan remaja kita mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk berkembang secara emosional.

Referensi : 

Ismail, I., & Subandi, S. (2018). Efektivitas Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Keterampilan Pengelolaan Emosi pada Remaja. Jurnal Psikologi, 45(2), 123-136.

Hartati, H. (2020). Pengaruh Program Konseling Berbasis Sekolah terhadap Kemandirian Emosional dan Kesejahteraan Psikologis Siswa. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 8(1), 45-59.

Fitriana, A. (2021). Pengaruh Konseling terhadap Pengembangan Harga Diri pada Remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, 6(1), 45-56.

Haryanto, B. (2018). Peran Konseling dalam Pengembangan Keterampilan Emosional Anak. Jurnal Psikologi, 15(2), 123-134.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline