Lihat ke Halaman Asli

CangkrukLiterasi

Seni Dan Budaya

Forsisant Isi Hari Raya dengan Pengajian Bersama Kepala Desa Pasanggar

Diperbarui: 28 April 2023   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto : Dokumen Pribadi

Bulan suci Ramadhan bulan penuh keberkahan dan ampunan menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu dari godaan setan, dan kemarin hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah tepat pada tanggal 22 April 2023, kaum muslimin saling maaf-maafan dan silaturahmi kepada sanak keluarga, teman dekat dan saudara, tidak terkecuali Forum Silaturahmi Santri Pasanggar dan Palesanggar (FORSISANT) melaksankan acara pengajian umum dan tahlil Akbar tepat  hari Kamis 27 April 2023.


Dihadiri oleh kalangan masyarakat dan didukung dari beberapa alumni dan simpatisan untuk memeriahkan acara tersebut, utamanya tuan rumah Bapak Romli sebagai Kepala Desa Pasanggar Pegantenan dan dikawal oleh panitia santri dan masyarakat setempat serta para kader desa pasanggar.

Habib Muhsin bin Muhsin Al-hinduan dari Sumenep yang menjadi muballaig pada acara tersebut dan dan R. KH. Muhammad Hasan Baqir dari Pal-petok bersama KH. Minhatullah namun beliau tidak bisa hadir ke tempat acara.

"Kegiatan  merupakan kegiatan rutinan setiap tahun yang diadakan oleh Forum Silaturahmi Santri Pasanggar dan Palesanggar (FORSISANT) dan sekarang diletakkan di desa Pasanggar, kami ucapkan terima kasih kepada semua panitia dipercayai sebagai tuan rumah akan diadakannya acara pengajian umum kali ini" tegas Bapak Romli, Kepala Desa Pasanggar.
 
"Dan sebstulnya dilaksanakan pengajian ini, saya bersyukur bangga dan bahagia, semoga dengan banyaknya pengajian di Desa Pasanggar tidak dikenal  dengan Desa Kehilangan namun dikenal dengan Desa pengajian" terakhir sambutan Kepala Desa

"Kegiatan ini sebagai wadah bagi kalangan santri atau alumni agar bisa berkreasi berorganisasi dan berdakwah serta melatih diri sebelum kembali ke masyarakat, dan kegiatan ini diresmikan oleh Al-Magfurlah KH. Ghafur Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mujtama' Plak-pak pada tahun 1997, beliau sangat mendukung terhadap kegitan ini" jelas Ust. Ma'ruf Tamam

"Bagaimana cahaya kerilmuan seseorang bisa berkurang dalam dirinya ?, tanda-tandanya seperti beribadah berkurang, berbuat kebaikan malas, sholat Tahajut kesulitan. yang Pertama, kurangnya sambungan Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kedua karena jauhnya kita dari Ahlul bait dan yang Terakhir kuranganya hubungan kita dengan orang-orang wali baik yang hidup ataupun yang mati" dauh beliau R.KH. Muhammad Hasan Baqir

"Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, mengangkat derajat kita, dan masuk surga bersama Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam" Penutup R.KH. Muhammad Hasan Baqir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline