Lihat ke Halaman Asli

Tarsih Ekaputra

PR Consultant & Komporis Bela Negara

Peran Gastronomi Indonesia dalam Menumbuhkan Gastro Preneurship dan Memperkuat Diplomasi Indonesia

Diperbarui: 23 Oktober 2018   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

yogyakarta.panduanwisata.id

Kuliner, dalam dunia pariwisata mungkin bukan lagi menjadi suatu yang asing. Bahkan, kuliner telah menjadi media diplomasi untuk  memikat para wisatawan lokal ataupun asing agar dapat berkunjung ke suatu daerah yang disebabkan oleh daya tarik kulinernya. Hal tesebut juga tak lepas dari adanya pengaruh perkembangan sarana media informasi yang banyak digunakan publik untuk berbagi informasi seperti Instagram, Twitter, Facebook dan lain sebagainya.

Presiden Jokowi pada pertengahan tahun lalu menyampaikan bahwa diplomasi terbaik di dunia baik secara sosial budaya maupun ekonomi, adalah melalui boga atau makanan. Dan memang benar itu sudah dipakai beberapa negara di Asia. 

Dari sisi filosofi dan sejarah, Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang dalam bidang gastronomi, di mana menurut data yang ada Indonesia memiliki puluhan ribu aneka seni dapur (resep) boga dengan kekayaan budaya yang mengakar kuat di Indonesia.

Data statistik dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif tahun 2017 menunjukkan, subsektor boga sebagai salah satu industri ekonomi kreatif di Indonesia telah berkontribusi sebesar 41,69% bagi Produk Domestik Bruto (PDB). 

Pertumbuhan subsektor boga pun menunjang pertumbuhan pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari pencapaian Indonesia yang berhasil menduduki posisi ke-42 dari 136 negara dalam Travel and Tourism (T&T) Competitiveness Index2017 setelah sebelumnya berada di posisi ke-50 dari 141 negara pada 2015.

Mempertimbangkan besarnya potensi ekonomi di bidang gastronomi Indonesia tersebut, Indonesian Gastronomy Association (IGA) bekerjasama dengan Sekretariat Kabinet (SetKab) Republik Indonesia berencana menggelar acara Seminar Nasional Gastronomi Indonesia dengan tema PeranGastronomi Indonesia dalam menumbuhkan GastroPreneurship dan memperkuat Diplomasi Indonesia.

Seminar Nasional Gastronomi Indonesia hari ini tanggal 23 Oktober 2018 di Kantor Sekretariat Kabinet (SetKab) Republik Indonesia dihadiri lebih dari 200  peserta dari kalangan IGA, Sekretariat Kabinet & Lembaga Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi Kota & Kabupaten), Ormas lainnya (seperti APPSI, APKASI, APEKSI, PHRI, GAPMMI, KADIN, HIMPI, IWAPI, APINDO, HIPPI, ICA, APJI dan lain sebagainya) serta kalangan Perguruan Tinggi.

dokpri

Sebagai puncak acara, pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2018 nanti, bertempat di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, diselengarakan acara GastroNesia Mini PotLuck Festival yang akan menghadirkan lebih dari 400 orang  peserta baik dari peserta Seminar hari ini sendiri dengan tambahan dari kalangan korps diplomatik Kedutaan Besar Negara Sahabat maupun kalangan terhormat.

GastroNesia Mini PotLuck Festival menghadirkan lebih kurang 300 aneka hidangan makanan Indonesia & antar bangsa serta atraksi penampilan tarian tradisional Papua & Sunda.

Indonesian Gastronomy Association (IGA) adalah perkumpulan yang dibentuk dengan tujuan untuk mengangkat, mengembangkan, melestarikan dan mendekonstruksi seni memasak berbagai suku kepulauan Nusantara yang ada di Indonesia serta etnik pendatang; baik yang tradisional, akulturasi & mimikri dari warisan yang ada maupun modifikasi akibat localized global cuisine.

Ketua Panitia S & P, Pamungkas Trishadiatmoko menyampaikan bahwa, penyelenggaraan Seminar Nasional Gastronomi Indonesia dan Gastronesia Potluck Festival tersebut dimaksudkan untuk sinkronisasi pemahaman terhadap gastronomi di antara kalangan masyarakat dan pemangku kebijakan di bidang Gastronomi di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline