Tabungan SIMPEDA atau Simpanan Pembangunan Daerah merupakan tabungan milik Bank Pembangunan Daerah. Sejak 20 tahun lalu, Tabungan SIMPEDA dirancang sebagai alat pemersatu Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia. Melalui semangat kebersamaan antar BPD yang sepakat berada dalam satu wadah Asbanda atau Asosiasi Bank Pembangunan Daerah ini, Tabungan SIMPEDA diharapkan lebih dari sekedar pemersatu, melainkan juga agar mampu menyokong kenaikan kinerja tabungan di Bank Pembangunan Daerah sekaligus menghadirkan ragam manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Pada bulan April 1990, Tabungan SIMPEDA memiliki telah memiliki nasabah nasabah sebanyak 162.000 rekening dengan nominal Rp 49.534.069.501,- yang kemudian secara nasional terus mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pembukuan Tim Pelaksana Simpeda (TPS) Asbanda bahwa hingga akhir Desember 2009 jumlah penabung Simpeda mencapai 4,588,447penabung dengan saldo Rp 21,45 triliun.
Pertumbuhan Tabungan SIMPEDA di masing-masing BPD pun cukup beragam. Bank Jatim misalnya hingga akhir Desember 2009 jumlah penabung SIMPEDA mencapai 960, 767 penabung dengan saldo Simpeda sebesar Rp 3,8 triliun (Rp 3,795,453,629,327.27,-) atau mengalami kenaikan sebesar 19.6% dibanding periode sebelumnya. Bank Jatim melalui perolehan Tabungan SIMPEDA juga telah membuktikan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) yang didapat bukan hanya dari Pemerintah Daerah melainkan kurang lebih 70% dari masyarakat.
Bank BPD Aceh juga mencatat perolehan Tabungan SIMPEDA di mana hingga akhir Desember 2009 tercatat julmah penabung SIMPEDA sebesar 404,473 penabung dengan nominal Rp 2,1 triliun (Rp 2,074,388,110,964.00,-). Selanjutnya perolehan Tabungan SIMPEDA di Bank DKI hingga akhir Desember 2009 tercatat sebesar 248,915 penabung dengan nominal sebesar Rp 1,4 triliun (Rp 1,360,423,861,559.17,-). Kemudian Bank Jateng hingga akhir Desember 2009 memiliki jumlah penabung Simpeda sebesar 276,532 penabung dengan saldo simpeda sebesar Rp 1,4 triliun (Rp 1,403,452,228,389,00).Untuk Bank Jabar-Banten yang dalam kegiatan Penarikan Undian Tabungan Simpeda periode ke-2 tahun XX di Kendari Sulawesi Tenggara nasabahnya kembali memenangkan hadiah I (Pertama) sebesar Rp 500 juta seperti juga periode sebelumnya di Aceh, hingga akhir Desember 2009 berhasil meraih nasabah Simpeda sebesar 466,096 penabung dengan saldo Simpeda sebesar Rp 1,6 triliun (Rp 1,628,113,859,000,00).
Pertumbuhan jumlah penabung dan jumlah saldo Tabungan SIMPEDA ini juga dialami BPD lainnya hingga akhir Desember 2009 dengan kisaran peningkatan antara 4% – 34% dibandingkan periode sebelumnya. Kenaikan tertinggi untuk jumlah penabung dan nominal saldo SIMPEDA dialami oleh Bank SUMSEL, yakni hingga Desember 2009 jumlah penabung sebesar 259,288 penabung dengan saldo Simpeda sebesar Rp 769 miliar (Rp 769, 096,667,998.84) atau naik sebesar 34.9% di banding periode sebelumnya (akhir Des 08) sebesar 188,720 penabung dengan jumlah nominal Rp 570, 080,029,861.00,-. Namun demikian ada juga beberapa BPD yang mengalami penurunan baik untuk jumlah penabung maupun jumlah nominalnya, seperti Bank Bengkulu, Bank Jambi, Bank NTB dan Bank Riau.
Data dan fakta di atas menunjukkan bahwa Tabungan SIMPEDA Bank Pembangunan Daerah terus menggeliat. Namun demikian di akui bahwa pertumbuhan yang ada saat ini belum dibarengi dengan perbaikan citra maupun keberhasilannya menjadi top of mind di khalayak sasarannya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal, boleh jadi fokus pemasaran Tabungan SIMPEDA masih terpecah dengan produk-produk tabungan yang dimiliki masing-masing BPD dengan kesamaan fasilitas, fitur, program maupun manfaatnya. Kemudian dari faktor eksternal, selain ketatnya kompetisi dengan produk sekelas / sejenis, juga dikarenakan minimnya sosialisasi dan promosi SIMPEDA sehingga citra SIMPEDA terbangun secara baik. Tabungan SIMPEDA dengan fitur yang ada saat ini oleh masyarakat luas masih dikesankan kuno di tengah ingar-bingarnya tuntutan kebutuhan masyarakat yang mengarah pada banking life style.
BPD sendiri menyadari kelemahan itu dan sudah berupaya menawarkan beberapa inovasi program, layanan dan fitur termasuk juga menggalakkan kegiatan promosi dan kehumasan untuk Tabungan SIMPEDA. Namun, sekali lagi karena kegiatan promosi yang dijalankan masih bersifat momentum atau sebatas promo acarasehingga Simpeda masih tetap kalah populis dibandingkan tabungan bank raksasa yang begitu popular (Simpedes).
Inilah tantangan BPD dalam merebut pasar tabungan sebagai penopang penting likuid-itas. Kemudahan akses, jaringan yang luas, fitur-fitur yang dinamis mengikuti perkembangan era transaksional yang serba elektronik. Brand Positioning tabungan SIMPEDA pun harus ditancapkan. Strategi komunikasi yang terintegrasi dengan melibatkan aktivitas marketing, advertising, dan kehumasan idealnya dijalankan secara sistematis dan berkesinambungan guna membangun brand awareness dan brand image Tabungan SIMPEDA sebagai tabungan yang sesuai dengan tuntutan dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
Keuntungan Tabungan SIMPEDA
Boleh jadi manfaat dan fasilitas yang ditawarkan Tabungan SIMPEDA di masing-masing Bank Pembangunan Daerah ini sebagai bentuk kelebihan dan kekurangannya. Pasalnya, fasilitas, layanan dan fitur yang ditawarkan tidak sama BPD satu dengan yang lainnya. Tabungan SIMPEDA di Bank DKI atau Bank Jatim tidaklah sama dengan yang ditawarkan oleh Bank Jabar Banten. Untuk Bank Jabar Banten memiliki kelebihan di jaringan ATM selain jaringan ATM Bersama juga jaringan ATM BCA.
Namun demikian, secara keseluruhan Tabungan SIMPEDA Bank Pembangunan Daerah memberikan keuntungan bunga dihitung harian, fasilitas online / real time, kesempatan mengikuti undian lokal maupun nasional, jaringan ATM di bank masing-masing plus ATM Bersama, serta fasilitas standar tabungan seperti untuk pembayaran rekening telepon, listrik, PBB dan lainnya. Tabungan SIMPEDA juga dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.
Panen Rejeki BPD
Panen Rejeki BPD, sebuah program Penarikan Undian Tabungan SIMPEDA secara nasional dari Bank Pembagunan Daerah Seluruh Indonesia. Penarikan undian tabungan SIMPEDA kali ini secara langsung dihadiri oleh Bapak Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ibu Winny Erwindia selaku Ketua Umum Asbanda, para Direktur Utama dan Direktur Pemasaran BPD seluruh Indonesia,pejabat daerah Sulawesi Tenggara, serta masyarakat Sulawesi Tenggara.
Undian Tabungan Simpeda Nasional BPD-SI dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun atau diundi setiap 6 bulan sekali dan dilaksanakan secara bergiliran di BPD Seluruh Indonesia. Besarnya hadiah yang diundi total Rp 6 miliar per tahun atau 3 miliar per periode (6 bulan sekali) dengan tingkatan; Hadiah I sebesar Rp 500jutauntuk 1 orang pemenang, Hadiah II @ Rp 100jutauntuk 4pemenang, Hadiah III @ Rp 50 juta untuk 26 Pemenang, Hadiah IV @ Rp 5 juta untuk 26 Pemenang, Hadiah V @ Rp 2,5 juta untuk 26 Pemenang, Hadiah VI @ Rp 2 juta untuk 52 Pemenang, Hadiah VII @ Rp 1,5 juta untuk 104 Pemenang, dan Hadiah VIII @ Rp 1 juta untuk 345 Pemenang.
Selain diselenggarakan secara nasional, beberapa Bank Pembangunan Daerah juga menggelar Undian Lokal Tabungan SIMPEDA dengan hadiah beragam, mulai dari mobil mewah, uang tunai dan ragam jenis hadiah lainnya. Undian Lokal Tabungan SIMPEDA oleh masing-masing BPD ini merupakan upaya untuk lebih mendekatkan diri dengan nasabah serta memberikan apresiasi pada nasabah loyal Tabungan SIMPEDA di daerahnya. Untuk dapat menikmati program undian ini pun sangat mudah, dengan membuka Tabungan Simpeda dan saldo minimal Rp 50 ribu sudah berpeluang untuk mengikuti program ini.
Tabungan SIMPEDA vs Kompetitor
Saat ini produk Tabungan Perbankan semakin inovatif, dan lebih mengedepankan, kemudahan (dukungan IT), manfaat serta Hadiah yang disediakan. Sebut saja produk tabungan yang memiliki target pasar sama dengan Tabungan SIMPEDA, yakni Simpedes dan Britama. Simpedes terbukti lebih populis disbanding Simpeda, dan tak jarang masyarakat yang mengira bahwa tabungan BPD itu Simpedes. Simpedes telah berhasil menjadi top of mind. Hal ini selain didukung dengan strategi sosialisasi yang matang juga dinilai sangat inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan peluang komunikasi. Sebagai contoh, ketika masyarakat tengah terpengaruh oleh pesona ranah maya (internet) dan khususnya social media dan mikrobloging, Simpedes pun tak mau ketinggalan dengan membangun komunitas maya bertajuk Pesta Rakyat Simpedes di facebook. Kamudian perhelatan off air maupun on air Pesta Rakyat Simpedes pun begitu fenomenal dan spektakuler. Orang bilang Simpedes benar-benar merakyat dan untuk rakuat dengan slogannya berbagi suka se-Indonesia. Sukses denan Pesta Rakyat Simpedes, kemudian disusul Britama dengan Untung Beliungnya.
Saat ini Bank Indonesia juga mengeluarkan produk tabungan yang harus dipasarkan oleh bank-bank umum maupun swasta, termasuk juga BPD, yakni TabunganKU. Hal ini tak menutup kemungkinan akan mengakibatkan perpindahan dari SIMPEDA ke TabunganKU jika tidak disiasati secara cermat dan cerdas oleh BPD seluruh Indonesia.
Selain produk dan program yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi competitor Tabungan SIMPEDA, masih banyak produk dan program lain yang tentu juga harus dicermati oleh BPD selaku pemilik Tabungan SIMPEDA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H