Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Lebaran di Kampung Halaman Terasa Sepi Tanpa Ibu

Diperbarui: 24 April 2023   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makan bersama (Dokumentasi pribadi)

Setelah berpuasa selama sebulan penuh. Hari raya adalah hari yang sangat dinanti-nantikan. Hari raya idul Fitri atau biasa disebut lebaran merupakan ibadah puncak puasa ramadhan.

Artinya setiap orang beriman yang telah menunaikan puasa ramadhan maka menyempurnakan ibadah tersebut dengan merayakan idul fitri atau berlebaran.

Hari raya adalah hari bersenang-senang dan bahagia. Tidak boleh ada seorang muslim yang bersedih di hari itu karena tidak memiliki makanan ataupun pakaian baru. Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk menolong fakir miskin melalui zakat fitrah agar mereka memiliki makanan di hari raya.

Selain itu, sebagaimana disebutkan di atas. Hari raya juga disebut hari ibadah. Di mana hari raya adalah satu rangkaian dengan ibadah puasa yang telah dilakukan sebelumnya.

Di hari raya diwajibkan untuk mengumandangkan takbir dan tahmid sejak terbenamnya matahari hingga pagi hari 1 Syawal sebagai bentuk ibadah. Juga disunnahkan melaksanakan shalat eid di lapangan dan mendengarkan khutbah dengan khidmat.

Bagi orang Indonesia, lebaran sangat identik dengan tradisi mudik. Mudik artinya pulang ke kampung halaman, biasanya yang sedang di perantauan untuk berlebaran bersama orang tua, kerabat, dan keluarga.

Setiap tahun puluhan juta orang bergerak melakukan perjalanan mudik dari satu kota ke kota lainnya di seluruh penjuru nusantara. Tidak saja di pulau Jawa namun warga Indonesia seantero dunia pun melakukan perjalanan pulang kampung ke negaranya.

Namun ada hal yang sangat memilukan, terutama bagi mereka yang mudik akan tetapi kedua orang tuanya telah tiada, mereka telah dipanggil oleh Allah SWT. Tentu sangat sedih.

Biasanya kita pulang ke rumah orang tua dan kumpul bersama keluarga besar. Namun saat mereka tiada, kita jadi bingung harus pulang ke mana. Meskipun memiliki sanak saudara seperti Abang atau Kakak. Akan tetapi rasanya tidaklah sama.

Terkadang saat kita mudik ke rumah saudara. Beban perasaan sangat terasa. Apalagi saudara kita juga telah memiliki keluarga sendiri dan hidup pas-pasan. Jangankan memberikan tumpangan tempat tidur untuk makan sehari-hari saja mereka susah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline