Perbedaan memang realitas, faktual dan tak bisa ditolak. Dalam istilah agama Islam hal itu disebut sunatullah. Artinya sudah menjadi ketetapan dan takdir Allah perbedaan itu ada.
Dengan demikian menolak perbedaan berarti melawan takdir Allah atau mengingkari Sunnah nya. Karena dibalik perbedaan terdapat tanda-tanda kebesaran Ilahi Rabb.
Mari melihat sepotong Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikut:
"Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat)," (QS. Hud 11: Ayat 118).
Lalu ayat berikut nya:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat (keputusan) Tuhanmu telah tetap, "Aku pasti akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya." (QS. Hud 11: Ayat 119).
Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat di atas maksudnya, perselisihan masih tetap ada di kalangan manusia dalam masalah agama, dan akidah mereka menjadi terbagi ke dalam berbagai mazhab dan pendapat.
Ikrimah mengatakan bahwa mereka masih tetap berselisih pendapat dalam hal petunjuk.
Namun Al-Hasan Al-Basri mengatakan, mereka berselisih pendapat dalam masalah rezeki; sebagian dari mereka menguasai sebagian yang lain.