Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Pencemaran Sungai Lebih Berbahaya dari "Pencemaran Nama Baik"

Diperbarui: 27 Juli 2021   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai. Foto: Unsplash

Indonesia adalah negara kepulauan. Disebut kepulauan karena negara ini terdiri dari pulau-pulau yang jumlahnya ratusan ribu. Sangking begitu banyaknya sebaran pulau, konon hingga ada pulau yang belum memiliki nama padahal itu milik Indonesia.

Sebagai negara kepulauan maka sudah barang tentu wilayah Indonesia secara teritorial dikelilingi oleh laut sebagai batas dengan negara lain dan sungai-sungai baik sungai besar maupun kecil.

Meski Indonesia negara yang memiliki danau dan sungai paling banyak di dunia namu sayang sejauh ini belum diketahui berapa jumlah sungai dan danau yang ada.

Menurut LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Indonesia saat ini belum memiliki  data jumlah sungai dan danau secara akurat. Aneh bukan?

Padahal irisan sungai yang membelah setiap pulau merupakan urat nadi kehidupan masyarakatnya. Sungai-sungai sudah melekat dalam tradisi dan budaya masyarakat Indonesia.

Sungai-sungai mengalirkan sumber-sumber kehidupan mulai dari puncak pegunungan hingga telaga-telaga paling dalam di seluruh Nusantara. Sungai diibaratkan bagi urat atau arteri dalam tubuh manusia yang tiada henti mengaliri darah untuk kehidupan.

Begitu pula sungai yang memberi kita air yang sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk. Tidak hanya manusia juga tumbuh-tumbuhan, hewan, dan alam. Sungai adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan bagi manusia.

Maka sudah seharusnya kita menjaga kelestarian sungai. Merawatnya dari segala bentuk pengrusakan yang menyebabkan ekosistem kehidupan alam menjadi terganggu. Sungai sumber harmoni bagi alam sekitarnya.

Berapa juta manusia yang hingga hari ini mungkin hingga kapanpun akan terus menggantungkan hidupnya dari sungai. Bukan hanya sumber air minum, mandi, dan cuci. Tetapi lebih dari itu yakni sumber ekonomi.

Lihatlah di pulau Kalimantan, sungai Kapuas, sungai Mahakam, sungai Barito berfungsi sebagai jalur lalu lintas perdagangan, jalan air yang digunakan oleh warga untuk menyuplai barang ke pasar, infrastruktur gratis menuju ke sekolah-sekolah dan melakukan aktivitas sosial lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline