Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Pangan Lokal Kaya Nutrisi yang Terlupakan

Diperbarui: 19 April 2020   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ubi sebagai pangan lokal kaya nutri cocok dijadikan snack saat acara-acara penting (dokpri)

Indonesia tidak saja kaya sumber daya alamnya seperti minyak bumi dan gas. Namun juga kaya akan berbagai jenis bahan pangan yang kaya nutrisi. Salah satunya adalah Ubi ungu.

Selain rasanya yang enak dan empuk. Ubi ungu ternyata memiliki beragam manfaat. Mulai dari menjaga stamina tubuh, menjaga berat badan, hingga menurunkan tekanan darah tinggi.

Menurut situs alodokter ubi mentah kaya akan karbohidrat kompleks serat makanan, dan vitamin termasuk vitamin B3, B6, Cdan folat, serta kalium dan magnesium.

Karena begitu banyaknya kandungan nutrisi yang ada di dalam ubi ungu, tak mengherankan bila buah lokal ini sangat cocok dijadikan snack bila ada acara-acara seperti rapat.

Hal itu pula lah yang mendorong para Relawan Satgas Covid-19 Gampong Tanjung Selamat yang menghidangkan menu ubi ungu dan kacang rebus sebagai "teman" ngopi alias coffebreak saat rapat berlangsung di desa tersebut beberapa waktu lalu.

Ide mereka mengangkat pangan lokal itu menjadi terbiasa di konsumsi pada acara-acara resmi dikalangan masyarakat dan pejabat daerah patut diapresiasi.

Sebab, di zaman modern sekarang ini masyarakat lebih tertarik mengkonsumsi makanan impor daripada makanan lokal yang lebih sehat, mudah didapat, dan harga terjangkau.

Padahal dengan mencintai hasil produksi dalam negeri sendiri berarti semakin menguatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa, negara, dan dapat memperkokoh kedaulatan NKRI.

Menyajikan ubi dan kacang rebus saat rapat di malam hari dan apalagi masih dalam kondisi hangat, membuat sesi coffee break jadi lebih nikmat.

Pasalnya dalam melawan dinginnya malam atau suhu mesin pendingin. Selain itu ubi ungu juga memiliki rasa yang sangat pas, tidak terlalu manis dan tidak pula hambar. Terasa empuk saat dimakan.

Suasana pun berubah jadi lebih cair sesama peserta rapat. Dan yang lebih penting adalah bagaimana pengalaman menikmati hasil alam lokal yang kini banyak dilupakan orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline