Kehidupan rumah tangga memang unik, penuh suka dan duka. Kadang pasangan suami istri saling marah dan tak jarang hingga membenci satu sama lain. Kondisi seperti itu kerap terjadi dalam sebuah bahtera rumah tangga siapa saja.
Salah satu sifat yang kurang disukai pada diri wanita, apalagi bila wanita itu adalah istri sendiri adalah sikap judes dan bawel. Yaitu kebiasaan dengan berkata-kata dengan ungkapan pedas, serta selalu mengomentari hal-hal yang tidak penting, sehingga menjadi ajang keributan.
Sahabat Rasulullah Saw Sufyan bin Abdullah pernah bertanya kepada dirinya, "wahai rasulullah! Apakah yang harus selalu aku pelihara?" Rasulullah menjawab, "beliau menunjuk ke arah lidahnya."
Rasulullah Saw memberikan petunjuk demikian, karena beliau tahu betul bahwa bagian yang paling sulit dipelihara oleh manusia adalah lidahnya.
Sekarang bayangkan, bila lidah itu dimiliki oleh sosok yang secara tabiat sudah terbiasa mengumbar kata-kata, yang bahasa lugasnya sudah biasa cerewet, ngomel dan bicara ceples ceplos? Yang pastinya, ia harus lebih berjibaku untuk menahan lidahnya agar tidak semakin tak terkendali.
Sulit? Tidak mudah memang. Sehingga tidak heran bila ganjaran dengan pahala yang besar diberikan oleh Allah bila kita berhasil menjaga lidah kita untuk tidak jutek, dan menyakiti orang lain dengan lidahnya. Nabi Saw bersabda.
"Barang siapa yang memberikan jaminan kepadaku untuk selalu menjaga sesuatu yang terdapat di antara sepasang kakinya dan sesuatu yang terbaik terdapat di antara dua rahangnya, niscaya aku akan memberikan jaminan kepadanya masuk Jannah." (HR Imam Bukhari).
Dalam buku Belajar Romantis yang dituliskan oleh Zainuddin Bin Qasim menjelaskan, menurut Ibnul Baththal, hadits tersebut di atas menunjukkan bahwa ujian terbesar bagi seseorang di dunia itu adalah lisan dan kemaluannya. Barang siapa yang bisa menjaganya, berarti ia telah berhasil memelihara kejahatan yang sangat besar. (Ibnu Hajar XI: 310-311).
Dengan kata lain, siapapun termasuk para istri yang lisannya betul-betul terjaga, pasti pengaruh positifnya terlihat dalam amal perbuatannya.
Kemungkinan penyebab istri cerewet
Karakter kebanyakan suami yang cenderung lebih jauh rapi ketimbang kebanyakan wanita, belum lagi anak-anak yang berpotensi besar mengacak ngacak isi rumah, semuanya secara keroyokan bisa menciptakan 'kiamat kecil' bagi seorang istri yang setiap hari bekerja membersihkan, merapikan, mengatur dan menata isi rumah agar terlihat bersih dan nyaman.