Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Adat dan Resam Kenduri Ramadan di Aceh

Diperbarui: 22 Mei 2019   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuah beulangong yang siap dibagikan kepada warga sebagai menu berbuka puasa memperingati nuzulul Quran di Gampong Tanjung Selamat Aceh Besar | Dokumentasi pribadi

"Mate aneuk meupat jeurat, gadoh adat pat ta mita. Meunan keuh hadih maja neu keubah lei indatu dari jameun awai dilei."

Peribahasa di atas jika dituliskan dalam bahasa Indonesia kira-kira: "mati anak ada makamnya, tetapi hilangnya adat hendak dicari ke mana. Itulah petuah orang tua dari sejak zaman dahulu." begitulah artinya.

Hal itu pula yang menjadi kebiasaan masyarakat Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darusalam, Aceh Besar, melaksanakan kenduri 17 Ramadan di desa setempat, Selasa, 21/05/2019.

Dengan menyembelih 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing, warga Tanjung Selamat secara bersama-sama dan bergotong royong memasak kuah belangong sebagai menu berbuka puasa bersama dengan mengundang warga dari desa-desa tetangga sudah menjadi adat warga setempat.

Kuah beulangong dari daging Sapi dan Kambing sudah matang di masak dengan masakan khas Aceh Besar/Dokumentasi pribadi

Desa tetangga yang diundang pada kenduri ramadan kali ini terbatas desa yang berada dalam wilayah Kemukiman Tungkop, sebab gampong Tanjung Selamat pun merupakan salah satu desa yang ada dalam kemukiman tersebut.

Jumlah desa atau gampong tetangga yang ikut hadir pada acara buka puasa bersama memperingati Nuzulul Quran sebanyak 15 desa dengan diwakili 10 orang setiap gampongnya. Ke 15 gampong tersebut yaitu: Lampuja, Lam Ujung, Lamduroe, Limpok, Barabung, Tungkop, Tanjung Deah, Lampuuk, Lamtimpeng, Lam Keunung, Sektor Timur, Dusun Utara, Blang Krueng, Rukoh, dan Gampong Lam Gawe.

Selain warga desa tetangga, panitia kenduri ramadan Gampong Tanjung Selamat juga mengundang unsur Muspika diantaranya Camat Darussalam, Kapolsek, dan Koramil. Namun tidak semua undangan dapat hadir karena mereka sudah terlebih dahulu mempunyai agenda sendiri.

Warga duduk lesehan atas tikar yang digelar di halaman Masjid Babul Maghfirah menunggu saat berbuka puasa/Dokumentasi pribadi

Sedangkan untuk warga sendiri, kuah beulangong sudah dibagikan pada siang hari atau menjelang waktu buka puasa kepada setiap kepala keluarga. Dari jumlah sapi dan kambing yang dipotong menghasilkan 13  kuali sedang dan besar kuah/gulai yang didistribusikan kepada 600 KK.

Pembagian kuah dilakukan dengan sistem kupon, warga yang mendapatkan kupon dari panitia, maka mereka mendapatkan jatah ambil kuah yang sudah dimasak di belakang Masjid Babul Maghfirah dari bagian dapur. Jatah ambil kuah dibuka sejak pukul 13:00 - 17: 00 Wib.

Kemudian para undangan buka puasa bersama kenduri ramadan mulai berdatangan ke Masjid Babul Maghfirah pada sore hari sekira pukul 17:30. Mereka berdatangan secara serentak dengan para undangan dari desa-desa lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline