Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Jelajah Dunia Hanya dengan Modal Bahasa Inggris, Mungkinkah?

Diperbarui: 7 April 2019   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahmah Inayatillah sedang berbagi pengalaman kepada para peserta seminar motivasi di auditorium Politeknik Kutaraja, Sabtu (6/4) | Safrizal

Mungkin tidak banyak orang yang percaya jika mau jalan-jalan ke luar negeri tidak perlu uang banyak. Namun cukup dengan modal bahasa Inggris saja. Bahkan banyak orang yang ngeyel bila ada yang mengatakan "mau ke luar negeri, tingkatkan bahasa Inggris kamu" so semua menjadi mudah.

Bisa jadi setiap anak muda yang masih status pelajar atau siswa, barangkali juga mahasiswa yang memiliki mimpi ingin kuliah ke luar negeri namun terbatas ekonomi. Lalu mereka bertanya-tanya, apakah mungkin mimpi itu menjadi kenyataan? Tidak ada yang mustahil.

Nah, untuk menjawab beragam pertanyaan siswa-siswi, adik-adik yang punya impian bisa jelajah dunia dengan modal bahasa Inggris. Kutaraja Learning Center (KLC) Kota Banda Aceh mengadakan seminar motivasi, membantu adik-adik menemukan jawabannya.

Kegiatan edukasi dan sharing yang dikemas dengan seminar ini berlangsung di auditorium Politeknik Kutaraja, Sabtu (6/4). Pemateri diantaranya Rahmah Inayatillah (Student Mobility Program, Australia) dan Jusmaidi Sahriadi (Indonesian Delegate For TJIYL, India).

Acara yang dipandu oleh Moderator Fajri, S.P, M.Com (Apl Finn) merupakan alumni Magister dri salah satu Universitas terbaik Dunia, University Adelaide, Australia. Sekaligus beliau berprofesi sebagai dosen dan instruktur bahasa Inggris pada sebuah lembaga pendidikan Internasional di Banda Aceh.

Foto: Safrizal

Para pemateri membagi pengalaman mereka secara bergantian tentang bagaimana dengan hanya menguasai bahasa Inggris lalu bisa kuliah sampai keluar negeri. Menempuh kuliah pada kelas internasional pernah merasa stres apalagi basic di SMA jurusan yang tidak sesuai dengan program studi yang diambil.

"Ditambah lagi dengan kemampuan berbahasa Inggris yang sama sekali tidak bisa. Bahkan untuk isi formulirnya saja saya translate pakai Alfalink (translate tool)" kata Rahmah Inayatillah bercerita.

Sedangkan pemateri lainnya membuka kisahnya dengan memiliki motivasi yang kuat sehingga sukses kuliah di luar negeri. "Karena termotivasi dari kakak kuliah yang sudah banyak keluar negeri, saya yakin bisa mengikuti jejak mereka", ujar Jusmaidi yg sudah mengunjungi lebih dari 20 Negara itu.

Pada akhir sesi kedua pemateri yang masih tergolong sangat muda itu meyakinkan para peserta bahwa tidak ada yang mustahil untuk kita raih. Asalkan ada kemauan dan kesungguhan semua akan terwujud. Kunci utama adalah belajar, ikhtiar, dan berdoa.

Para peserta yang rata-rata anak-anak muda milenial tersebut mendengarkan secara tekun. Mereka sangat terinspirasi oleh pengalaman narasumber yang sukses menempuh kuliah di luar negeri karena bahasa Inggris. Walaupun uang juga perlu tapi bahasa Inggris juga sangat penting.

Seminar ini berlangsung setengah hari dan ditutup sampai ashar. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline