Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Ternyata Ada Juga Aktor yang Terlibat Prostitusi, Namun Jarang Ditangkap Polisi

Diperbarui: 9 Januari 2019   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto: liputan6.com

Penangkapan artis dan model VA oleh polisi disebuah hotel di Surabaya beberapa hari lalu menyedot perhatian publik. Maklum, karena yang ditangkap adalah seorang artis muda dan cantik, ia sangat dikenal oleh masyarakat karena selama ini berprofesi sebagai aktris peran. 

Sangking besarnya perhatian masyarakat terhadap berita ini, sampai-sampai berita politik ikut tenggelam dalam sepekan terakhir.

Indikasi ini terlihat dari hasil analisis pengamat media sosial dari UUI yang mengatakan jumlah pembaca dan judul artikel/berita terkait penangkapan VA cukup banyak diatas jumlah pembaca berita politik.

Dari pengamatan saya, menariknya berita prostitusi bagi pasar media karena para pembaca menyenangi hal-hal yang bersifat seks.

Apalagi yang diberitakan seorang artis muda, semakin menambah rasa ingin tahu anak-anak muda bahkan orang dewasa. Selain itu juga ada faktor kejenuhan publik membaca berita-berita politik yang selalu tegang dan panas. Jadi munculnya berita prostitusi online yang melibatkan artis tersebut menjadi semacam hiburan alternatif. 

Namun ada satu pertanyaan yang selalu muncul dipikiran saya. Mengapa dari sekian banyak pelaku prostitusi yang ditangkap oleh polisi, hampir tidak ada laki-laki atau dengan kata lain selalu perempuan?

Apakah laki-laki tidak terlibat dalam praktik bisnis seks semacam itu? Padahal dalam kenyataan sering kita dengar isu bahwa aktor juga ada yang bekerja sampingan menjadi pelayan seks pemuas tante-tante yang kesepian. 

Seperti yang dituliskan oleh Kompasianer Pebrianov dalam artikelnya Menyingkap Prostitusi Artis Lelaki. Sekarang ini semakin banyak juga pekerja seks komersil (PSK) laki-laki yang menjajakan jasa gigolo.

Hal ini juga diakui oleh pengamat sosial dari Unair, prostitusi yang melibatkan laki-laki sebagai pekerja seks komersial (PSK) di sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, diakui pengamat sosial Universitas Airlangga Bagong Suyanto, makin terbuka.

Meskipun sudah demikian terbuka dan vulgar namun yang membuat saya heran kenapa polisi tidak melakukan penangkapan? Kenapa selalu perempuan yang jadi sasaran?

Untuk kasus ini saya menunggu gebrakan polisi kita agar membongkar juga prostitusi gigolo yang ada disejumlah kota besar di Indonesia. Konon katanya ada komunitas gigolo pula. Berartikan sudah terorganisir dan terstruktur?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline