Fenomena salam dua jari banyak yang viral. Menjadi viral karena aksi salam dua jari tersebut dilakukan didepan petinggi Tim TKN dan Sekjen PIDP Hasto Kristianto hingga ia harus menegur salah satu kader tersebut.
Bahkan ditengah penyambutan Jokowi saat berkunjung ke lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Desa Way Muli, Rajabasa Lampung Selatan, Lampung, Rabu (2/1/2019).
Menurut berita yang tersiar, saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Lampung, terdapat ratusan masyarakat yang berdiri dan bebaris rapi dipinggir jalan saat Jokowi melintas. Dan seperti biasanya, jika kepala negara atau presiden datang ke suatu daerah memang selalu disambut dengan antusias.
Para penyambut pasti memberikan senyuman khas sebagai tanda keramahan masyarakat setempat dalam menerima kedatangan sang presiden. Sebagaimana pengalaman saya waktu masih sekolah SD dulu, pernah diminta oleh guru kami untuk menjadi peserta pagar betis menyambut kedatangan presiden.
Lalu kami diberikan bendera kecil untuk dilambaikan saat bapak presiden lewat didepan sekolah kami yang kebetulan termasuk dalam rute yang dilintasi rombongan presiden. Melambaikan bendera dengan wajah tersenyum bahagia didepan orang nomor satu di Indonesia meskipun kami dibawah terik matahari.
Sikap tersebut kami perlihatkan untuk menunjukkan bahwa kami senang atas kedatangan beliau. Artinya sebisa mungkin kita harus membuat tamu yang datang merasa senang dan tidak kecewa. Karena itu kita tidak boleh melakukan aksi macam-macam yang membuat tuan presiden marah dan kecewa, lalu menegur bapak gubernur atau bupati atas sikap rakyat mereka.
Namun bagaimana jika ketika Jokowi lewat lalu masyarakat menunjukkan aksi dua jari? Dimana acungan dua jari saat ini identik dengan dukungan pada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan menurut anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, acungan dua jari itu merupakan bentuk sikap warga yang menginginkan ganti presiden pada 2019.
Bahkan lebih jauh pihak Prabowo-Sandi mengatakan aksi acungan dua jari bukan hanya terjadi di Lampung, namun juga terjadi di Medan, dan di Ponorogo terjadi hal yang sama saat kunjungan Jokowi ke daerah itu. Padahal sebagaimana diketahui kedatangan Jokowi kesana untuk melakukan kunjungan kerja dan membagikan 2.500 sertipikat tanah kepada warga di Ponorogo.
Atau jangan-jangan acungan dua jari bukanlah bentuk dukungan bagi Prabowo-Sandi. Tetapi sinyal menuju dua periode bagi Jokowi yang simbolkan dengan aksi dua jari tersebut. Bisa sajakan? Dan perlu dicatat bahwa aksi salam dua periode pernah ditunjukkan oleh para pendukung Jokowi dengan aksi dua jari juga.
Bedanya, aksi dua jari tersebut dilakukan oleh para Bupati yang mendukung Jokowi di Istana Presiden. Maksudnya jelas arah dan maksud salam dua jari. Pun begitu selalu ada kemungkinan apa yang diperlihatkan oleh rakyat di sejumlah daerah saat Jokowi datang sebagai bentuk dukungan dua periode. Tetapi jika pun dugaan kita salah, maka Jokowi harus berbesar hati.
Dengan demikian biarkan masyarakat mengekspresikan pilihan mereka dengan suka cita. Masyarakat perlu diberikan ruang yang cukup untuk menyalurkan keinginan dan aspirasi politik mereka sejak sekarang. Melalui cara seperti itu maka akan membuat preferensi politik publik semakin kuat, terserah mereka memutuskan yang mana diantara dua kubu yang ada saat ini.