Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

10 Prioritas Nasional untuk "Making Indonesia 4.0"

Diperbarui: 19 November 2018   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(kaercher.com)

Revolusi industri generasi keempat atau lebih dikenal dengan era digitalisasi 4.0 tidak dapat dihindari. Perubahan lingkungan eksternal telah memberi dampak bagi industri manufaktur berbagai negara, tak terkecuali dengan Indonesia.

Namun Kementerian Perindustrian Republik Indonesia telah mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis global tersebut dengan menyiapkan program strategis. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto telah mensosialisasikan 10 langkah menjadikan Indonesia siap memasuki Revolusi Industri 4.0.

Perbaikan alur aliran material
Kekuatan industri manufaktur terutama dengan negara penghasil barang-barang industri berteknologi tinggi adalah ketersediaan bahan baku (raw material). Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam tentu memiliki keunggulan sebagai negara penyedia bahan baku yang cukup.

Menyadari keunggulan tersebut, Indonesia perlu menata kembali alur distribusi bahan baku yang dimiliki. Era revolusi industri 4.0 harus menjadikan Indonesia dapat mengatur tata kelola material dari hulu sampai hilir.

Mendesain ulang zona industri
Struktur industri Indonesia telah banyak berubah, apalagi paska berakhirnya episode minyak dan gas. Dulu Indonesia pernah menjadi negara paling tinggi ekspor minyak. Kini era industri perminyakan Indonesia telah mengalami perubahan.

Sebelumnya beberapa daerah di Indonesia menjadi penghasil minyak dan gas. Seperti halnya Aceh dengan Exxon Mobile dan PT Arun LNG. Namun sekarang masa itu telah berakhir. Begitu pula dengan daerah lain. Sehingga pemerintah perlu memeta ulang industri nasionalnya dengan melihat keunggulan industri kawasan.

Akomodasi standar sustainability
Indonesia akan menerapkan seluruh standar industri yang berkelanjutan. Pembangunan industri manufaktur nasional mengedepankan prinsip kesinambungan. Sehingga industri yang dibangun akan memberikan manfaat jangka panjang. Bahkan termasuk didalamnya adalah mempertimbangkan penerapan sistim-sistim baru yang bersifat kebutuhan masa depan. Misalnya penggunaan standar energi terbarukan, bio kimia dan lain sebagainya.

Pemberdayaan UMKM
Ekonomi global sebetulnya akan bergerak ke sektor UMKM. Era korporasi telah berakhir, kini saatnya negara-negara di dunia mengandalkan potensi UMKM sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi nasional mereka, termasuk Indonesia.

Namun yang perlu diubah dalam rangka mencapai hasil maksimal dalam era revolusi industri 4.0 adalah bagaimana menjadikan UMKM sebagai pelaku e-commerce yang dapat menjangkau pasar secara lebih luas dan tanpa batas.

Untuk mencapai visi itu, kuncinya adalah mendorong UMKM Indonesia menerapkan digitalisasi bisnisnya secepat mungkin. Bergerak lebih cepat dengan UMKM negara lain dalam memanfaatkan IoT (internet of thing) untuk menguasai pasar global.

Melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia memfasilitasi UMKM dengan e-commerce gratis. Ditargetkan sebanyak 2,7 juta UMKM dapat mengakses program ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline