"Jangan berharap Anda akan dipercaya, jika Anda masih berusia muda." ungkapan tersebut mungkin Anda pernah mendengarnya. Lantas pertanyaannya, mengapa yang muda tidak dipercaya? Lebih tepatnya tidak mendapatkan kepercayaan.
Berbagai dugaan jawaban bisa muncul dengan kelebihan dan kekurangannya. Berdasarkan perspektif dan cara pandang masing-masing pula. Ada yang menduga, barangkali yang muda masih emosional, atau masih labil. Mungkin juga ada yang menjawab, yang muda belum berpengalaman. Intinya beragam asumsi dapat bermunculan.
Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terutama mereka yang berusia tua terhadap anak-anak muda bukan tanpa alasan. Diantaranya adalah karena anak muda dianggap kurang bertanggung jawab (mitos atau fakta), suka teledor dan tidak cermat dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dan memiliki kepedulian yang rendah.
Meskipun ketiga hal tersebut diatas belum tentu benar. Bahkan pada banyak kasus justru anak muda lebih bertanggung jawab dari mereka yang berusia tua. Termasuk saat ini sudah sangat banyak anak-anak muda yang memiliki inisiatif tinggi untuk membangkitkan rasa kepedulian terhadap sesama ditengah-tengah masyarakat yang apatis. Mereka mampu menjadi pelopor dan pendorong semangat bagi elemen masyarakat yang lain dalam berbagai aktivitas positif.
Salah satu inisiatif anak muda dan mereka yang masih tergolong mahasiswa dalam mendorong tumbuhnya kepekaaan sosial terutama dikalangan mereka sendiri adalah aksi peduli Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah. Kegiatan amal tersebut sangat positif untuk melatih rasa peka anak muda terhadap sesama.
Dengan membuka posko sebagai tempat mengorganisasikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, membuat aksi ini menjadi lebih mudah dikerjakan. Apalagi dengan menerapkan manajemen yang baik, mereka sangat tertib dalam menjalankan tugas masing-masing. Inilah yang saya lihat dan karenanya anak muda sekarang layak mendapatkan kepercayaan.
Melalui aksi peduli korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, kita ingin membangun kepribadian anak muda agar memiliki karakter yang terpuji. Selain meningkatkan kapasitas diri dalam aspek ilmu pengetahuan. Mereka juga harus memiliki soft skill yang unggul. Salah satunya adalah rasa kepedulian.
Ketika anak muda memiliki karakter yang dapat diandalkan, maka dengan sendirinya mereka akan mudah memperoleh kepercayaan dari siapapun. Selanjutnya karakter yang baik lainnya adalah memiliki integritas. Jika anak muda ingin dipercaya, jadilah orang yang berintegritas. Yakni menjadi orang yang mampu menyelaraskan antara ucapan dengan perbuatan.
Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.
Intinya, untuk bisa layak dipercaya mulailah dengan karakter baik. Tunjukkan pada dunia bahwa Anda memang layak dipercaya. Memang tidak mudah menerapkan sesuatu yang belum terbiasa dilakukan. Butuh kerja keras dan sabar dalam proses.
Bahkan sebelum memulai menjadi sebuah aksi pun, kita perlu terlebih dahulu memberikan pencerahan agar muncul kesadaran diri yang baik. Dalam konteks ini, mereka bisa menyadari perlu adanya sikap empati kepada orang lain.