Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Puisi | Bambu Runcing

Diperbarui: 27 Agustus 2018   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Oleh: Hamdani

Lama menunggu, tibanya waktu
Sampai tiada suara, membisu...
Hanya dentuman meriam dan senapan
Dimuntahkan oleh para serdadu

Kalian menunduk, membisu...
Nikmati tarian-tarian nafsu
Kala itu, lama menunggu waktu
Namun bagi mereka mengapa berlalu

Itulah, para pejuang menggapai waktu
Dengan serdadu penikmat hawa nafsu
Mereka tidaklah sama
Bagaikan Rahwana dan Rama

Hingga waktu itupun tiba
Bambu runcing berubah jadi senjata
Mereka yang diam pun
Lantang bersuara, merdeka...merdeka...

Kini, tidakkah engkau sadari?
Betapa tumpahan darah dan air mata
Engkau balas dengan caci maki?
Itukah penghargaan mu bagi jiwa merdeka?

Engkau tak lebih seperti srigala
Pemburu mangsa, nafsu berkuasa
Engkau injak-injak tasbih merdeka
Hanya karena engkau ingin jadi raja

Tidak,..
Kembalikan jiwa merdeka
Enyahlah engkau dari mereka
Biarkan bambu runcing tetap jaya.

Banda Aceh, 27/08/2018
Ham***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline