Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Sifat Sombong, Bentuk Moralitas Rendah?

Diperbarui: 18 Agustus 2018   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbagai bentuk, namun diantara banyak makhluk yang Allah ciptakan, manusialah bentuk ciptaan yang paling baik dan sempurna. Sehingga tidak salah jika Allah menjadikan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi.

Sebagai "wakil" Tuhan di muka bumi, manusia selalu dituntut untuk menjaga dan merawat bumi ini sebagai tempat kehidupan bersama. Bukan hanya untuk kepentingan hidup manusia, namun juga bagi makhluk hidup lainnya.

Bumi dengan hamparan yang luas, disertai dengan jutaan jenis tumbuh-tumbuhan dan beraneka ragam hewan, ikan, dan berbagai sumber bahan pangan yang dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam rangka keberlangsungan hidupnya, alam menyediakan air, oksigen, demi untuk kesejahteraan seluruh makhluk yang ada di bumi.

Semua itu adalah bukti betapa Tuhan sangat menyayangi manusia sebagai ciptaan NYA yang sempurna, maka sejurus dengan itu pun Allah memerintahkan malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam. Sekali lagi semuanya itu adalah anugerah Tuhan yang terindah dan sempurna bagi manusia. Tidak ada nikmat Tuhan yang sanggup ditebus oleh apapun dan siapapun sebagai gantinya.

Oleh sebab itu manusia perlu menyadari bahwa nikmat yang demikian banyak diberikan oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa kepada dirinya dan tidak pernah pula diminta bayaran atau ganti rugi itu sebagai bentuk tali kasih Allah kepada segenap penghuni bumi. Karenanya manusia tidak sepatutnya mengklaim bahwa semua yang diperoleh merupakan hasil kerja kerasnya semata.

Apalagi menyatakan semua yang berhasil diraih dalam setiap usaha yang dilakukan semata-mata karena kehebatan dirinya, keahlian yang dimilikinya, dan tanpa sedikitpun menyandarkan diri pada sebab karena bantuan Allah, maka disitulah manusia mulai tidak menyadari hakikat siapa dirinya dan penciptaan dirinya.

Dalam Al-Quran Allah Swt berfirman bahwa tujuan manusia ini diciptakan tidak lain hanyalah untuk mengabdi kepada DiriNya. Maka sungguh tidak selayaknya manusia itu melupakan sedikitpun keberadaan Allah dalam berbagai aktivitas yang dilakukannya apalagi sampai menentangNya.

Alfaqih pernah berkata "orang-orang yang sombong itu nanti pada hari kiamat berupa orang-orang yang sekecil semut yang diliputi oleh kehinaan dari segala tempat. Mereka masuk neraka dan diberi minuman darah yang bercampur nanahnya penghuni neraka".

Apa itu kesombongan?

Rasulullah dalam haditsnya menjelaskan tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya ada seberat atom dari rasa sombong. Seseorang bertanya: wahai Rasulullah, saya sangat menyenangi pakaian yang bersih, tali sandal dan tali cambuk yang bagus, apakah ini termasuk kesombongan? Kemudian Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya Allah Ta`ala itu indah, menyukai keindahan. Allah suka bila mengaruniakan suatu nikmat kepada hambaNya untuk melihat bekas nikmat itu kepada hambaNya. Allah membenci kemelaratan dan berlagak melarat, akan tetapi kesombongan itu mengabaikan kebenaran dan menghina makhluk".

Itulah makna sombong menurut ajaran Rasulullah, ketika kita mengingkari bahwa seluruh nikmat hidup ini kita peroleh karena ikhtiar kita semata, maka berarti kita telah menolak kebenaran. Apa kebenarannya? Tidak ada daya dan upaya kita melainkan semuanya karena Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline