Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Belajar Ilmu Pemasaran dari Presiden Joko Widodo

Diperbarui: 6 Mei 2018   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kolase/Kompas.com/Ihsanuddin/Twitter)

"Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan mempertukarkan tawaran (offering) yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra dan masyarakat umum" ( American Marketing Association, 2007).

Tetiba penulis mendapatkan inspirasi dari sosok Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo. Bagaimana tidak, semenjak beliau menduduki berbagai jabatan di pemerintahan di negeri ini telah memunculkan berbagai perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia. 

Ada yang melihat Joko Widodo dari sudut pandang fisik tubuhnya yang agak kurus, dan sebagian masyarakat lainnya berbicara tentang gaya bicaranya yang pelan dan berjeda lama, bahkan tidak sedikit yang menyoroti Joko Widodo sebagai sosok "dewa" yang dapat membawa bangsa ini terbang ke langit kemajuan. 

Bagi mereka para jurnalis dan penulis pun ketiban banyak bahan tulisan dan berita yang dapat diolah sesuai selera pasar dan para pembaca setia mereka. Tidak hanya media cetak, elektronik bahkan media online tidak henti-hentinya merilis tentang Joko Widodo. 

Begitu pula halnya penulis saat ini pun sangat berminat untuk menuliskan tentang Joko Widodo namun dalam konteks bukan politik, hoax atau kontroversi apapun. Tetapi sudut pandang ekonomi, lebih tepatnya dalam perspektif ilmu pemasaran. 

Memang semenjak Joko Widodo menjadi Walikota Solo, perhatian media telah mulai muncul, berita yang disiarkan pun lebih banyak tentang Joko Widodo sebagai sosok sederhana, humanis dan dekat dengan rakyat. Keberhasilan Joko Widodo menata pedagang K5 dengan pendekatan yang sangat arif tanpa kekerasan menjadi headline media massa. 

Pola kepemimpinan seperti itu memang sangat jarang didapatkan pada pemimpin lainnya kala itu, para penguasa lebih banyak berprilaku arogan dan tidak peduli pada rakyat kecil telah melekat pada sosok mereka. 

Sehingga kehadiran Joko Widodo dengan model yang berbeda tentu saja menjadi trending topic dan mendapatkan perhatian masyarakat luas. Apalagi dibantu oleh media mainstream yang mendukung Joko Widodo. 

Kemampuan Joko Widodo dalam menempatkan diri dan sekaligus "mendesain" dirinya sesuai selera dan keinginan pasar itulah substansi dari aplikasi ilmu pemasaran. 

Setelah menjabat dua periode sebagai Walikota Solo, kemudian Joko Widodo mengincar karir yang lebih tinggi, posisi Gubernur Jakarta. Dengan melakukan ekspansi pasar dengan coverage area yang lebih luas. Target market-nya adalah warga ibukota Jakarta.  

Sebagai produk baru namun barang yang telah ada sebelumnya di Solo, Joko Widodo tentu perlu membangun strategi lain untuk bisa menerobos pasar baru Jakarta. Konon tingkat persaingan sangat tinggi, melawan produk lama yang sudah di kenal pasar ibukota. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline