Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Anies dan Ahok

Diperbarui: 20 Maret 2017   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin diantara kita pernah mendengar ucapan terima kasih atau pidato dari orang-orang yang berhasil dan sukses kepada orang tua / gurunya,

Mungkin kira-kira begini," Saya berterima kasih kepada papa dan mama, bapak dan ibu ( Guru ) karena telah mendidik saya dengan penuh cinta juga dengan keras, saya bisajadi seperti ini karena kalian dulu mendidik saya seperti itu."

Beberapa waktu lalu dalam debat Pilkada DKI Jakarta terjadi perdebatan antara Bapak Ahok dan Anies tentang masalah pendidikan, secara garis besar Ahok bersikap lebih keras terhadap anak, bila terlibat tawuran atau tindakan bullying. KJP akan dicabut dan mereka akan dikeluarkan dari sekolah, sementara Anies mengatakan tidak bisa seperti itu, mengeluarkan anak ibarat memberhentikan dia menjadi anakmu bila dia nakal.

2 peristiwa itu mengingatkan saya betapa seringnya saya dulu dipukul oleh Alm. papa sewaktu saya masih kecil, entah sudah berapa rotan yang patah karena saya melanggar aturan yang dibuat oleh papa. Walau saya sering menangis, memohon untuk tidak dipukul, tapi papa tetap tidak bergeming dan memukul saya. Namun sekarang saya bersyukur, karena bila dulu saya tidak dipukul saya mungkin akan jauh lebih nakal dari sekarang.

Waktu saya sekolah dulu ada beberapa anak yang dibuat tidak naik kelas oleh suster kepala sekolah saya karena mereka merayakan ulang tahun teman dengan menyiramkan air dan melemparkan telur kepada yang berulang tahun. 

Ada banyak protes ketika itu, tapi suster tetap pada keputusannya untuk tidak menaikan anak-anak itu. 

Dan dulu sanksi bagi yang bertengkar adalah keluar dari sekolah.

Saya juga memiliki teman yang pernah dikeluarkan dari sekolah dan tidak naik kelas, bahkan kakak saya pun pernah tidak naik kelas dan tidak lulus UNAS,

Teman yang tidak naik kelas pernah bercerita kalau dia malu pulang ke rumah, karena dia telah membuat orang tua kecewa dan akhirnya semalaman dia tidur di teras rumah. Dari semua cerita itu saya melihat ada banyak perubahan yang besar yang terjadi saat mereka mengalami pengalaman pahit.

Dari pengalaman saya sebagai anak di atas, saya lebih setuju dengan apa yang dikatakan Bp. Ahok.

.............................................. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline