Lihat ke Halaman Asli

Hari Itu Tiba..

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku takkan pernah melupakan hari ini. Melihat satu-satunya wanita yang kucintai, berjalan perlahan menuju meja yang hiasannya paling cantik di mesjid ini dengan iringan shalawat yang sudah sangat tak asing bagi siapapun. Tak pernah kubayangkan bahwa aku memiliki wanita sehebat itu.

Seluruh undangan di Masjid yang berisi hampir 200 orang itu, memandangnya intens. Para pria tak henti-hentinya memandang dari ujung kaki ke ujung kepala, entah apa yang mereka pikirkan. Jelas, aku cemburu, tapi tak kuingkari bahwa aku bangga melihat gadisku begitu dipuja. Sedangkan para wanita memandang dengan tatapan penuh iri, namun mengakui bahwa gadisku memang mengagumkan.

Shalawat berhenti mengalun. Kini suasana menjadi lebih khusyu’ dan terasa begitu… magis. Kutatap penuh cinta wanita dihadapanku ini, yang tersenyum dengan manisnya. Sejak dulu, rasanya tak pernah kulihat senyumnya yang sebahagia ini.

“I love you.” bisiknya sambil tersenyum nakal.

Ya Allah, sejak kapan ia berani seperti itu??

“Semoga Allah menghimpun yang terserak dari keduanya, memberkahi mereka berdua dan kiranya Allah meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikan pintu rahmat serta pemberi rasa aman bagi umatnya.”

Doa yang dituturkan oleh penghulu itu membawa damai yang tak berkesudahan. Tapi hari ini aku tak dapat berkonsentrasi. Aku hanya ingin memandangi wajahnya, senyumnya. Maafkan aku, Ya Allah...

Tetapi aku diam saja. Tak beranjak dari tempatku yang hanya berjarak beberapa jengkal dari tempatnya. Aku tahu, aku tak berhak mengecup kening Alia meski aku ingin. Cinta dalam diri Zaki mungkin berbeda dengan cinta yang kutawarkan, tapi sama-sama membuat Alia bahagia. Hatiku senang melihat Alia akhirnya bisa melupakanku, meski memang masih ada bagian terdalam hatiku yang tak rela.

Syukran Allah, karena telah memberiku beberapa menit untuk datang ke rumahMu di dunia ini. Untuk menyelesaikan satu tugas terberatku. Melepas Alia...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline