Lihat ke Halaman Asli

Chaniezs

Pekerja

Dara dan Nestapa

Diperbarui: 2 Juli 2024   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semilir angin meniup rumbai tirai warna merah menyala
Gelombangnya mengingat gulana riak laut silam
Kita bersenandung memeluk erat mengikat jari jemari kecil penuh sorai
Hingga langit memerah senja berubah menjadi hitam kelam seperti cerita dan realita

Berpeluk pada definisi kehidupan yang akhirnya berubah muram
Bergaul dengan nestapa dengan pikiran buncah
Ideologi manusia mengganas merubah pola yang ditetapkan
Keluar dari belenggu untuk masuk ke jurang curam tanpa tujuan

Jika ini ialah puncak dari segala ketetapan
Bagaimana bisa ruang kelam menjadi harapan yang di nilai sebagai panutan?
Menguliti nafsu tak tertahan hingga terpesona oleh buaian
Terperangkap dalam angan dan pikiran yang hanya bualan

 Yogyakarta, 21 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline