Lihat ke Halaman Asli

Dari Diskusi Pemilu Berintegritas; Memilih Untuk Bersih

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Siapapun boleh naik… Korupsi harus turun!


Demikian tertulis pada gantungan kunci yang dibagikan seusai diskusi. Diselenggarakan Kamis, (5/4) 2013 bertempat di Warung Zaenah Jalan Diponegoro, Denpasar oleh Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan Kecak Udayana. Tema diskusi adalah Memilih Untuk Bersih, dalam rangka Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Provinsi Bali pada Mei mendatang.
Menurut Irawati, salah satu dari tim KPK, saat ini KPK bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bali untuk memberi edukasi politik. Yang disasar bukan hanya calon pemimpin tapi juga calon pemilih. “Masyarakat sebagai calon pemilih harus pro-aktif menelusuri para calon pemimpin. Sekaligus menyadarkan masyarakat jika pemerintahan yang baik berawal dari pemimpin yang baik.”
Tujuan diskusi ini adalah berbagi pemahaman kepemimpinan yang bersih antara pihak KPK dengan masyarakat lokal khususnya mahasiswa. Sehingga dalam diskusi tidak ada pendapat yang menyudutkan salah satu calon, baik PAS maupun PastiKerta. Dipaparkan oleh tim KPK, jika ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memilih. Yang pertama, discovery atau pahami apa yang terjadi pada daerah kita, dream yaitu keinginan kita untuk daerah kita kedepannya dan destiny yaitu tujuan kita.
Pertama, tim dari KPK memaparkan presentasi dan pemaparan dari akademisi Fakultas Hukum Unud yaitu Bapak I Gde Artha. Kemudian, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama peserta sekaligus makan malam. Secara garis besar pendapat dari para peserta adalah masih kurangnya kesadaran politik masyarakat, apalagi yang tinggal di desa. Selain itu, sistem pemerintahan desa di Bali yang unik dimana terdapat banjar dengan pemuka adatnya. Seharusnya desa pakraman maupun banjar ikut dilibatkan dalam pemberian edukasi politik. Jika tidak, berkemungkinan dijadikan celah money politic.
Selain debat kandidat yang akan ditayangkan di televisi nasional beberapa minggu kedepan. Pada 18 April, akan diadakan deklarasi komitmen berintegritas. Dimana saat itu akan diadakan laporan harta penyelenggaraan negara (LHPN) masing masing calon.***


Nah, yuk tingkatkan kesadaran berpolitik kita. Tidak memilih mungkin sebuah pilihan, tapi itu terlalu mudah.
Salam Demokrasi :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline