Kesenian rakyat Thoklik berhubungan erat dengan kehidupan masyarakat Gunung Kidul, khususnya pada padukuhan Ngemplek, sehingga dapat dikatakan kesenian tersebut masih lestari sampai sekarang. Pada dasarnya, Thoklik memiliki beberapa ciri khas, antara lain superti menonjolkan vokal yang bersuasana gembira antar warga dan serta terdapat "senggak-an" di sela-sela vokal. Alat-alat yang digunakan dalam Thoklik pada umumnya terbuat dari bambu, hanya saja kebanyakan Thoklik lebih menggunakan bagian "bonggol" bambu agar suara yang dihasilkan lebih memiliki ciri khas. Selain berfungsi sebagai sarana hiburan masyarakat, kesenian Thoklik sejatinya merupakan media bagi masyarakat sebagai sarana keamanan kampung dan wadah bagi masyarakat setempat, khususnya masyarakat Ngemplek untuk saling bersilaturahmi.
INSTAGRAM GRUP THOKLIK "CANDRA DEWI"
Pementasan Thoklik "Candra Dewi" yang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2022 di Kalurahan Piyaman, Wonosari Gunungkidul tersebut merupakan hasil dari pembinaan MBKM yang dilaksanakan ole mahasiswa Etnomusikologi ISI Yogyakarta dalam rangka mengembangkan dan melestarikan yang ada di masyarakat daerah tersebut melalui program pemerintah melalui strategi dan kiat yang dilakukan dalam Project Independent "mBangun Desa", Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Seni Thoklik tersebut, merupakan kreativitas yang dituangkan melalui pembelajaran dan pelatihan guna mendukung kualitas kegiatan seni Thoklik. Melihat dan berdasarkan strategi tersebut maka dalam mengemas sajiannya sebagai bentuk hiburan yang menarik. Kemasan pada sajian hiburan, mengarah pada faktor efektif dan efisien serta tidak memakan durasi waktu terlalu lama. Namun demikian diharapkan identitas yang merupakan cirikhas dari kesenian tersebut yakni etis dan estetis kesenian rakyat tidak hilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H