Lihat ke Halaman Asli

Suka "Minum", Djarot Si Teman Ahok Mendadak Islami di Pilgubsu

Diperbarui: 8 Juni 2018   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rebanas.com --edited

Berbagai pelanggaran kerap dilakukan Djarot Syaiful Hidayat bersama pasangannya Sihar Sitorus di ajang Pemilihan Gubernur Sumatera Utara ( Pilgubsu ) 2018 ini. Ternyata, tak hanya jurus mabuk yang dijalankan Djarot untuk memenangkan kontes Pilgubsu. Dalam Kesehariannya pun, Djarot akrab dengan minuman-minuman keras yang memabukkan itu.

Djarot dan teman setianya Ahok, - yang kemudian terjerat kasus penodaan agama, pernah bersikeras menolak ditutupnya PT Delta milik Pemprov DKI Jakarta yang memproduksi minuman keras. Menteri Perdagangan masa itu, Rachmat Gobel membuat aturan yang memperketat penjualan minuman keras, agar tak dijual bebas. Aturan ini berdampak pada PT. Delta milik Pemprov DKI yang memproduksi minuman keras. Ditengarai, akibat kebijakannnya ini, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dicopot dari jabatannya oleh Presiden Joko Widodo.

Ketika ditanyai awak media, apa alasan Ahok-Djarot bersikeras mempertahankan PT Delta yang memproduksi minuman keras. Djarot, Wakil Gubernur DKI Jakarta masa itu, menjawab bahwa keuntungan yang diraup dari PT Delta cukup besar untuk mengisi kas Pemprov DKI. "Karena menguntungkan, dan kita anggap cukup bagus" kata Djarot.

Senada dengan Djarot, teman setianya Ahok juga tegas menolak Aturan yang dibuat Rachmat Gobel perihal pembatasan penjualan minuman keras. Bahkan, Ahok mengaku di senang minum minuman keras dan kerap kali mabuk. "Pak wagub dan saya pernah minum bir. malah sampai mabuk" kata Ahok, teman Djarot.

Kini, Djarot ditugaskan Partai Indonesia Perjuangan ( PDIP ) untuk berlaga di kontestasi Pilgubsu sebagai calon Gubernur. Djarot yang ketika mendampingi Ahok, setia menemani bahkan ketika Ahok mendapat kemarahan jutaan umat Islam di Indonesia, Djarot adalah kawan setia yang selalu menemani dan membela Ahok. Setibanya di Sumut, Djarot menambah embel-embel "Haji" di depan namanya, hal yang tak dilakukannya ketika memimpin Jakarta. 

Djarot pun dalam setiap foto kampanyenya selalu menggunakan peci, dan atribut Islam lainnya. Djarot teman setia Ahok si penista Agama Islam itu mendadak tampil Islami. Tapi jejak yang ditinggalkannya tak dapat berbohong. Djarot, yang senang 'minum' itu adalah teman setia Ahok, yang tak pernah berpihak pada Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline