Lihat ke Halaman Asli

Candra D Adam

The Man From Nowhere

Hikayat Sepak Bola Wanita Indonesia: Dianggap Runtuhkan Akhlak, lalu Berjaya, dan Kemudian Redup

Diperbarui: 29 Januari 2022   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas sepak bola putri Indonesia untuk Asian Games 2018. Foto: Antara

Timnas Wanita Indonesia yang tengah berlaga dalam gelaran AFC Women’s Asian Cup 2022, belakangan ini tengah menjadi sorotan. Kekalahan telak 18-0 dari Australia pada fase grup, banyak menimbulkan respon negatif dari kalangan pecinta sepak bola di Indonesia.

Tak sedikit yang menganggap kekalahan telak tersebut adalah gambaran bahwa Indonesia belum siap dengan Timnas Wanita-nya. Kompetisi sepak bola wanita yang saat ini nasibnya belum jelas setelah terkena efek pandemi, disebut sebagai salah satu alasan dari ketidaksiapan Timnas Wanita.

Padahal, di bawah asuhan Rudy Eka Priyambada, nyatanya Timnas Wanita berhasil menembus AFC Women’s Asian Cup 2022 setelah penantian panjang selama 33 tahun. Terakhir kali Timnas Wanita berlaga di AFC Women’s Asian Cup (Sebelumnya bernama AFC Women’s Championship) adalah pada 1989 di Hongkong.

Penampilan Zahra Musdalifah dan kawan-kawan dalam 2022 AFC Women's Asian Cup qualification, sejatinya tidak terlalu buruk. Timnas wanita bahkan mampu menyingkirkan Singapura di fase Grup lewat 2 kali kemenangan dengan skor masing-masing 1-0.

Ini sekaligus menjadikan Garuda Pertiwi lolos ke Putaran Final AFC Women’s Asian Cup 2022, karena Korea Utara dan Iraq yang tergabung di Grup C bersama Indonesia dan Singapura, memilih untuk mengundurkan diri akibat Covid-19.

Dan jika kita melihat lebih dalam lagi, menurut FIFA dalam update terbarunya per tanggal 10 Desember 2021, Timnas Wanita Indonesia ada pada urutan ke 94 Women’s World Rangking, dan ada di urutan 19 AFC Women’s Rangking, serta menempati urutan ke 7 dalam AFF Women’s Rangking.

Kelahiran Sepak Bola Wanita di Indonesia

Sejatinya, sepak bola wanita di Indonesia sudah eksis setidaknya selama lebih dari 50 tahun. Dan di era sepak bola modern seperti sekarang, seharusnya sepak bola wanita bukanlah hal yang asing bagi Indonesia.

Buana Putri dalam salah satu pertandingan. (Dok. Majalah Kartini, No. 267 11-24 Februari 1985. Via Historia.id)

Sebagai sebuah bangsa yang cukup fanatik dengan budaya sepak bolanya, Indonesia setidaknya punya modal pengetahuan dalam mengembangkan sepak bola wanitanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline