[caption id="attachment_276393" align="aligncenter" width="504" caption="Puncak Gunung Semeru"][/caption]
Apa itu Mountain Sickness?
Bagi pendaki gunung atau pencinta alam pasti tahu itu mountain sickness. Mountain sickness ini adalah gejala pada tubuh akibat perubahan ketinggian. Secara umum montain sickness adalah gejala pada tubuh manusia akibat dari kekurangan oksigen saat berada di ketinggian > 2000 mdpl. Gejala ini berupa pusing , mual, sakit kepala dan sesak napas. montain sickness ini diakibatkan kurangnya tubuh beradaptasi terhadap lingkungan.
Gejala ini pernah saya alami ketika 2 kali mendaki gunung , yang pertama Gunung Ciremai (Majalengka, Jawa Barat) dan G. Semeru (Malang , Jawa Timur).
Pada saat mendaki gunung ciremai , gejala ini timbul saat awal mendaki gunung tersebut. Tipe tanjakan yang yang terjal membuat adaptasi tubuh terhadap oksigen sangat kurang. Sekitar 30 menit setelah mendaki gejala itu mulai timbul mulai dari pusing, sesak napas, dan mual. akhirnya karena tubuh tidak kuat muntah pun terjadi. akhirnya ditentukan untuk istirahat selama beberapa menit. Istirahat dibutuhkan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Setelah istirahat perjalanan dilanjutkan, anehnya setelah melanjutkan perjalanan gejala ini mulai hilang.
Mata air di jalur pendakian Maja Ciremai
Perjalananan menanjakpun dilalui dengan mudah tanpa halangan.Malah setelah beberapa lama saya menjadi anggota tim di depan setelah sebelumnya berada di belakang. Gejala ini tidak timbul lagi sampai berada di puncak gunung ciremai.
Mencari Camp Gua kelelawar satu satunya mata air di puncak Ciremai
Sun rise di puncak Gunung Ciremai
Kawah Gunung Ciremai
Kejadian ke 2 , saat mendaki Gunung Semeru. Pada saat awal pendakian semuanya berjalan lancar. Mulai dari Ranupani - Ranu Kumbolo , Bukit Teletubis, hingga Kalimati. Gejala mountain sickness ini tidak terjadi.
Indahnya danau Ranu Kumbolo
Bukit Teletubis