Harus diakui, musim ini San Antonio Spurs nggak bagus-bagus amat musim ini. Musim ini bahkan, untuk pertama kalinya, Spurs tidak lolos babak playoff lebih dari satu musim, meski sebelum era Tim Duncan Spurs lebih banyak jadi penggembira di putaran pertama.
Sebagai sebuah tim, sejak awal, Spurs memang senantiasa punya konsep yang jelas, setidaknya tercermin dari gaya bermain tiap pemain yang bermain di AT&T center (atau the Alamadome), kandang Spurs.
Pada era-era rada awal Spurs memastikan setidaknya empat pemain di lapangan bertipe playmaker yang bisa nembak mulai dari playmaker mungil James Silas (185 cm), scorer jangkung lincah James Gervin (201 cm), forward jangkung rasa playmaker (bisa dribel) Larry Kennon (206 cm), forward nggak egois Mark Olberding (203 cm), dan center yang juga bisa nembak Billy Paultz.
Dengan banyaknya pemain yang menguasai lebih dari satu skill yang menonjol, para pemain Spurs bisa dimainkan di beberapa posisi. Belum lagi beberapa pemain Spurs dari bangku cadangan juga punya gaya bermain yang khas, sebut saja playmaker lincah dengan finishing bagus Mike Gale yang jelas bisa bermain bersama Silas atau Allan Bristow yang sekilas mirip Olberding.
Jika ingin big man yang bisa bergerak bebas buat buka ruang, posisi Paultz bahkan bisa diisi Mike Green,
Dengan banyaknya pemain yang jangkung yang sigap memperebutkan rebound dan bisa nembak, Spurs bahkan bisa mengimbangi tim yang senantiasa diunggulkan di eranya Philadephia 76ers yang diperkuat Mo Cheeks dan Julius Erving.
Permainan Spurs bahkan tetap terjaga meski musim-musim berikutnya peran Silas diisi rookie Spurs Johnny Moore dan peran Kennon diisi Mike Mitchell yang lebih terkesan egois sebagai shooter jangkung.
Meski terkesan lebih bermain "egois", kreativitas Spurs masih tetap terjaga berkat permainan luwes dari Olberding dan center Dave Corzine yang tidak segan membagi bola tiap membelakangi jaring.
Permainan mereka pun nyaris tidak banyak berubah ketika peran Corzine (yang bersama Olberding pindah ke Chicago Bulls) diisi Artis Gilmore, center lincah jangkung Bulls yang bermain lebih simpel mengingat posturnya yang sangat menjulang memudahkannya memasukkan bola dengan relatif lebih mudah.
Andai bola dioper pada point guard pun, Bobby Moore atau forward lincah Gene Bank yang biasanya melapis Olberding dengan senang hati melepaskan tembakan akurat tanpa terkawal.
Dengan komposisi yang nyaris serupa, Spurs bisa menjaga tradisi melaju ke babak playoff sampai tahun 1986, meski makin kemari, tanpa Gervin, Spurs lebih sering menjadi penggembira.