Lihat ke Halaman Asli

Memphis Grizzlies, Tim Muda yang Berusaha Beradaptasi Sambil Menjaga Tradisi

Diperbarui: 7 Januari 2022   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemain Memphis Grizzlies, Dillon Brooks, menyarangkan bola saat bertandang ke markas Utah Jazz pada pertandingan partai pertama playoff NBA 2020/2021 di Vivint Smart Home Arena, Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, Senin (24/5/2021). Foto: AP/Rick Bowmer via Kompas.id

Melihat komposisi pemain Memphis Grizzlies musim ini yaitu Ja Morant di posisi point guard, Dillon Brooks di posisi shooting guard, Kyle Anderson di posisi small forward, Jaren Jackson Jr. di posisi power forward, dan center baru mereka Steven Adams. Kita akan melihat kemiripan postur mereka dengan Grizzlies di era keemaasan Gritt and Grind pada musim 2012-2013.

grit and grind gampangnya kegigihan merebut bola

Kala itu, tim yang dilatih Lionel Hollins diperkuat starter yang semuanya dikenal sebagai pemain yang kesemuanya jago bertahan yaitu point guard Mike Conley dengan kecepatannya menyerobot bola, shooting guard mungil Tony Allen dengan semua yang ia punya, small forward Tayshaun Prince dengan rentang tangannya yang panjang, power forward Zach Randolph (Zibo) dengan langkahnya yang lincah dan tangannya yang usil serta center muda Marc Gasol dengan postur yang besar dan kelenturan tubuh mudanya.

hoopshype.com

Kelimanya kompak menjadi satu kesatuan yang siap menggunakan anggota tubuh bahkan bermain keras untuk menutup pergerakan pemain lawan dan memulai serangan lewat kecepatan lari serta finishing Conley yang otomatis membuka ruang Price atau Zibo untuk menunjukkan akurasi jumpshotnya.


Meski punya jumpshot yang bagus, termasuk Gasol yang tiba-tiba punya akurasi tembakan tiga angka lumayan musim 2016-2017, meski musim-musim sebelumnya nyaris tidak  pernah melepaskan tembakan dari area tiga angka, Grizzlies era Gritt and Grind 2011-2019, lebih sering mencetak poin dengan sabar di bawah jaring untuk mencegah serangan balik cepat lewat rebound

Meski terkesan tidak atraktif gaya bermain mereka turut menghentikan Golden State Warriors dua dari empat kesempatan pada tahun perdana Steph Curry cs memenangi gelar juara NBA pada tahun 2015.

Sebagai pemain pelapis, mereka mendatangkan beberapa pemain yang gaya bermainnya bisa menyatu dengan gaya permainan Gritt and grind sebut saja point guard Beno Uldrich (2013-2015), shooting guard dengan jumpshot bagus Courtney Lee (2013-2015), forward jago tembak Mike Miller (2013-2014), guard/forward jago slamdunk namun lebih dikenal sebagai shooter di akhir-akhir karir Vince Carter (2014-2017), serta power forward yang bisa bermain sebagai center Jeff Green.

Dengan materi pemain yang punya defense sekaligus tembakan bagus di bangku cadangan, Grizzlies tetap bisa mencegah tim lawan mencetak 100 poin ke jaring mereka sekaligus tetap tajam dari area tiga angka, apabila diperlukan.

Sayang, prestasi terbaik Grizzlies sejak berdiri tahun 1995 tersebut tidak bisa terulang sehingga Hollins harus diganti oleh Dave Joerger dan David Fizdale pada musim-musim berikutnya.

Channel: Somos Golden States Warriors

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline