Lihat ke Halaman Asli

"Unsung Cinderella", Kisah Seorang Pharmacist (Apoteker) Rumah Sakit

Diperbarui: 18 Agustus 2020   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

asianwiki.com

Inti cerita "Unsung Cinderella" sebenarnya sederhana. Seperti juga "Radiation House" yang bercerita tentang peran penting operator alat-alat radiologi, " Unsung Cinderella" mencoba memahami peran apoteker rumah sakit yang sering terlupakan dan dipandang sebelah mata.

Kita bisa bilang terlupakan karena rumah sakit memang identik dengan dokter, pasien, dan perawat. Padahal, masih ada juga para apoteker yang mengabdikan dirinya untuk meracik obat sesuai dengan takaran yang tepat.

Kita juga bisa bilang dipandang sebelah mata, walaupun tidak selamanya begitu, mengingat, paling tidak di serial ini, untuk urusan memakai lift saja, apoteker atau pharmacist menempati urutan keempat setelah pasien, dokter dan perawat. Artinya ketika lift kebetulan penuh karena ada pasien yang mesti dirawat, para apoteker rumah sakit mesti naik tangga dan menerima dengan alasan yang tentu saja masuk akal.

Itulah inspirasi cerita "Unsung Cinderella" yang tercermin lewat karakter Midori Aoi, seorang apoteker rumah sakit yang sering kebablasan lantaran beberapa kali lebih sering bertindak layaknya dokter atau perawat ketimbang apoteker, termasuk saat Aoi-san memberikan pijat jantung kepada pasien yang tidak sadarkan diri setelah tersengat lebah.

Bagi mereka yang berkecimpung di ranah medis tidaklah sulit mengatasi masalah seperti ini. Pasien hanya perlu diberi Ephinepine (adrenalin) untuk mengurangi reaksi alergi yang dialami.

Ternyata, bukannya pulih, detak jantung pasien justru tidak terdeteksi alat pembaca detak jantung. Aoi-san yang sedari tadi tengah meracik obat pun diminta bantuan oleh dokter yang bertugas untuk melakukan pijat jantung lantaran tangan suster dan dokter sibuk melakukan penanganan dalam bentuk lain.

Ketika, dokter sudah mulai sempat melakukan pijat jantung, Aoi-san berusaha mencari petunjuk akar permasalahan pasien tadi dengan cara meraba kantong pasien.

Ternyata selain menderita alergi racun lebah, pasien yang bersangkutan juga menderita darah tinggi. Tidak heran, di kantong pasien terdapat beta blocker, obat yang berfungsi menurunkan tekanan darah yang cara kerjanya menghambat kerja hormon adrenalin. 

Penjelasan umumnya sederhana. Ketika homon adrenalin kita terhambat, detak jantung jadi menurun dan di saat yang sama tekanan darah juga ikut menurun. 

Untuk dapat menembus pengaruh beta blocker dibutuhkan Glucogen yang berfungsi menaikkan detak jantung,

Karena alasan itulah, Aoi-san menyarankan agar pasien diberi Glucogen, dan  dengan izin dokter yang menangani pasien,  ia lantas berlari mengambil  obat yang dimaksud

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline