Semua tim berpeluang jadi juara, saya pribadi sih bilang menarik, lantaran NBA ngasih ruang untuk itu, dari 30 tim NBA, cuman dua belas tim yang belom pernah juara (koreksi coretan tentang Cavs kapan hari).
Cavs yang sejak bronjol belom pernah juara, akhirnya pecah telor kemaren, via proses, bisa panjang, bisa instan, lewat proses, dari tim peringkat (ter)bawah, ngebangun tim lewat draft dan trade, jadi tim penantang juara, minimal di atas kertas, dan sehabis itu pun tim nggak bisa berleha-leha. Mereka tetep diberi ruang, lagi dan lagi, buat jadi juara, lewat tim yang lebih muda, termasuk dengan cara menukar bintang tim dengan pemain muda, mungkin dua atau tiga musim setelah juara.Sebenernya tim bisa aja nunggu sampek kemampuan para pemain bintangnya abis, toh kualitasnya udah terbukti, tapi cara satu ini bakal butuh usaha ekstra buat narik pemain bagus yang kontraknya udah kelar di tim lama (unrestricted free agent),terutama kalau timnya keliatan nggak punya peluang juara, minimal masuk playoff.
Lakers contohnya. Nggak perlu jadi analis NBA buat ngeliat itu semua, cukup liat peringkat Lakers musim lalu. Siapa juga yang mau gabung tim peringkat bawah, terlebih kalau tim nggak punya visi ma aset yang bagus buat jadi juara.
Nuker pemain bintang sama beberapa pemain yang (lebih) muda bukan tanpa risiko, bagusnya tim yang ngirim bintangnya ke tim lain bisa dapet beberapa pemain baru sesuai kebutuhan skema permainan tim yang total salary-nya mungkin nggak segede bintang tadi, seenggaknya belom.
Buat jadi tim juara, Boston Celtics (2007) ngebarter Kevin Garnet dari Minnesota Timberwolves dengan Al Jefferson ($2.480.885), Ryan Gomes ($770,610), Sebastian Telfair ($2.562.426), Gerald Green ($1.440.960), ama Theo Ratliff ($11.666.666). Salary Garnett di Celtics sendiri nyampe $23.750.000. sebaliknya, kalau ditotal salary kelima pemain tadi blom seaduhai Garnet.
Dapetin beberapa pemain lewat cara barter begini bisa jadi naikin payroll tim, bisa-bisa diatas salary cap, batas maksimal bagi semua tim buat ngontrak maksimal 15 pemainnya dalam satu musim, di atas itu, setiap 1 dolar kelebihannya bakal dikenai biaya tambahan sesuai aturan. Musim ini Salary Cap NBA mencapai 94 juta dolar, naik 24 juta dollar dari musim lalu, artinya musim nyaris semua tim leluasa buat ngontrak pemain yang dibutuhin, cuma enam tim yang kontraknya di atas salary cap sejauh ini, termasuk Golden State Warriors.
Tim bisa ngontrak pemain di atas salary cap umumnya kalau pemain udah maen di tim yang sama selama tiga tahun. Menurut buku International Sports Law and Business, Volume 1, jika dalam satu tim terdapat pemain yang sesuai kriteria maka tim tersebut berhak mengontrak free agent dengan salary hingga satu juta dolar. Lewat Bird Rights ini kita bisa dapet gambaran tentang salary para pemain Warriors.
Andre Iguodala menuhin kriteria Bird Rights lantaran udah maen sejak musim 2013-14, sedangkan Draymond Green lebih awal semusim. Selaen Bird Rights, ada beberapa cara supaya tim bisa ngontrak pemaen di atas salary cap, bahasa sonononye exceptions. Trade model Garnet di atas termasuk salah satunya. Tim bisa ngontrak pemaen di atas salary cap, kalok salary bala kurawa yang kite dapet lebih kecil dari salary pemaen yang kita kirim ke rekan barter kite, Bahasa Jawa-nya Trade Player Exception. Exception juga berlaku buwat rookie. Rookie biasanya digaji sesuai draft-nya, draft no 1 tentu aja salary -nya lebih gede dari yang no 2. Nah, tim tetep bisa ngontrak rookie meskipun bikin payroll tim udah di atas salary cap.
NBA juga demen ame tim nyang taat aturan, maksud saya tim yang payroll-nya kagak ngelebihin salary cap. Tim yang payroll musim lalu kaga ngelebihin salary cap, boleh ngontrak pemaen di atas salary cap musim ini, maksimal seharge 5 juta dolar ampe 4 musim ke depan, sekali lagi, kalok payroll musim lalu kaga ngelebihin salary cap lho ya, nama kerennya Mid-level Exception.
Tim juga pada dasarnya bisa ngontrak pemaen di atas salary cap pakek cara Veteran Minimum. Kalok tim sama pemaen yang bersangkutan sepakat. Pemain yang sampun makarya di NBA seenggak-enggaknya lima musim bisa dikontrak pakek sistem veteran minimum. Demi cincin juara NBA, musim lalu David West, contohnye, memilih buat kaga nerima penawaran Indiana Pacers segede 12 juta dolar, dan menerima pinangan Spurs sebagai pemaen senior dengan gaji 1,49 juta dolar sahaja. Musim ini, dengan tekad yang sama, pemaen yang sudah makarya selama 13 musim di NBA ini memilih Golden State Warriors dengan status yang sama, soal salary-nya, keliatan dari tabel.
Tim yang pemaennya cedera masuk exception jugak. Sewaktu Steve Nash saya (ngaku-aku) cedera punggung nyaris semusim, jaman kuda gigit besi (kaga sampe sebegononya keleus), Lakers dikasih keleluasaan buat ngontrak pemaen baru, separuh dari salary Nash. Aturan begini punya nama keren Disabled Player Exception. Pemaen yang udah bebas dari narkoba punya kesempatan buat gabung lagi di NBA. OJ Mayo yang didiskluasifikasi dua musim lantaran kaga lolos tes narkoba bisa unjuk gigi lagi musim 2018 di tim-nya yang sekarang, dengan patokan salary yang sama ma itungan sebelum yang mbaureksa didiskualifikasi. NBA nyebut aturan ini sebagai Reinstatement. Regulasi-regulasi di atas, sekali lagi, boleh dibilang sebagai cara sebuah tim ngontrak pemaen di atas salary cap.