Lihat ke Halaman Asli

KKN Posko 40

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Tabligh Akbar Peringatan Bulan Muharam 1446 Hijriyah bersama KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 40 dan Warga Terboyo Kulon

Diperbarui: 18 Juli 2024   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. medinfo 

Terboyo Kulon, Semarang, 13 Juli 2024 - Kelompok KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Posko 40 Mengadakan Pengajian Peringatan Bulan Muharram 1446 H Bersama Warga  Kelurahan Terboyo Kulon Di Masjid Baitussalam Turut Mengundang Romo Yai Zainal Arifin, M.Ag. dari Pondok Pesantren Al- Matsuriah Ngaliyan. Kota Semarang. (13/07/24)

Seperti yang kita tahu bulan Muharram adalah bulan yang sangat mulia. Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Dalam pandangan Islam, bulan ini memiliki berbagai keutamaan dan sejarah penting. Muharram berasal dari kata "haram" yang berarti suci atau terlarang. Bulan ini dilarang untuk berperang dan membunuh sejak zaman dulu hingga masa Islam. Bahkan, Muharram termasuk salah satu bulan yang diharamkan. Maka hari tersebut wajib untuk di peringati.

KKN UIN Walisongo Semarang Posko 40 dengan ini menggelar acara pengajian bersama warga Terboyo Kulon dengan mengundang Romo Yai Zainal Arifin M.Ag dari Pondok Pesantren Al- Matsuriah untuk menyampaikan secara langsung Mauidhoh Hasanah kepada jamaah-jamaah yang hadir. sebelum acara dimulai para jamaah melaksanakan tahlil dan dipimpin oleh Abah yai Ma'ruf selaku Takmir Masjid Baitussalam dan turut mengundang Bapak Khoirul Anam dan Bapak Madun selaku Tokoh Agama dari Terboyo Kulon. Dan juga sambutan dari bapak Musbikin  dan sambutan dari KKN UIN Walisongo Semarang Posko 40. Dan diiringi dengan 2 grup rebana dari Terboyo Kulon, Hadroh Adanan.

Tuturan beliau mengenai pentingnya mengindahkan bulan Muharram karena bulan ini merupakan bulan yang suci. Dimana Romo Yai Zainal Arifin menganjurkan untuk banyak mengamalkan amalan sunnah seperti puasa assyura pada 9 muharram dan puasa tasu'a pada 10 muharram dan pada bulan ini disebut sebagai bulan Allah (syahrullah) karena melarang peperangan dan pertumpahan darah. Maka dari itu kita harus senantiasa membantu sesam umat.

" Mari jamaah-jamaah yang dimuliakan Allah swt perbanyaklah amalan di bulan Muharram ini, perbanyaklah amala-amalan dan puasa sunnah. Puasa assyura 9 muharram dan Tasu'a 10 muharram, kelak kita akan diridhai Allah swt di bulan yang suci ini."

Selain itu, Romo Yai Zainal Arifin juga menyampaikan tentang Sejarah bulan Muharram dimana Muharram berasal dari kata "haram" yang berarti suci atau terlarang. Bulan ini dilarang untuk berperang dan membunuh sejak zaman dulu hingga masa Islam. Bahkan, Muharram termasuk salah satu bulan yang diharamkan. Pada tahun ketiga masa pemerintahan Umar bin Khattab, kalender Islam dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah. Bulan Muharram dipilih sebagai bulan pertama karena dianggap sebagai bulan pertama oleh orang Arab dan karena pada bulan ini terjadi Baiat Aqabah II setelah ibadah haji selesai pada bulan Dzulhijjah.Pada bulan muharram ini terdapat peristiwa penting yaitu Nabi Adam bertaubat kepada Allah dan Allah menerima taubatnya. Bulan ini juga disebut sebagai bulan Allah (syahrullah) karena melarang peperangan dan pertumpahan darah.

Melalui Muidhoh Hasanah yang sudah disampaikan oleh Romo Yai Zainal Arifin, M.Ag. diharapkan dapat menjadi renungan dan muhasabah diri untuk jamaah-jamaah yang hadir di pengajian tersebut, supaya kita lebih memperbanyak ibadah di bulan suci Muharram ini terutama dalam melakukan amalan-amalan sunah yang dianjurkan. Semoga apa yang disampaikan oleh ahli ilmu dapat sedikit demi sedikit mengubah diri kita menjadi lebih baik kedepannya senantiasa mencintai Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

dok.medinfo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline