Lihat ke Halaman Asli

Kausalitas Hujan Zenithal

Diperbarui: 10 September 2017   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Hujan zenithal adalah hujan yang terjadi dua kali dalam setahun dengan sangat lebat dan disertai guntur. Hujan yang memiliki nama lain hujan ekuatorial ini turun di daerah yang mempunyai iklim tropis atau dilalui garis khatulistiwa, yaitu antara 23,5 garis lintang utara sampai 23,5 garis lintang selatan. Ada juga masyarakat yang menyebut hujan ini dengan hujan tengah hari karena turun di siang hari.

            Hujan yang biasa disebut hujan naik tropis ini disebabkan oleh naiknya udara karena pemaparan terik matahari. Udara ini mengambil kandungan air dari sumber air yang ada di bumi, seperti tumbuh-tumbuhan, tanah, danau, laut, dan sungai. Proses penguapan air serta pengembangan udara berlangsung cepat karena begitu teriknya matahari. Angin vertikal menambah proses penguapan menjadi lebih cepat dan lekas turun hujan dalam hitungan menit.

            Hujan zenithal memiliki dampak positif. Pertama, memberikan kesejukan. Dampak ini yang pertama kali dirasakan ketika hujan zenithal turun. Suasana yang panas dan pengap akan lenyap seketika dan digantikan dengan kesejukan dan kenyamanan dari adanya hujan zenithal. Kedua, mengurangi polusi udara. Daerah dengan iklim tropis memiliki polusi udara yang lebih banyak dibandingkan iklim lainnya. Hujan zenithal ini memang sangat cocok turun di daerah tersebut karena bisa menyapu semua jenis polutan udara.

            Dampak negatif dari hujan zenithal juga bisa dirasakan. Pertama, adanya kemungkinan gangguan listrik. Hujan zenithal turun bersamaan dengan petir yang bisa mengakibatkan gangguan pada jaringan listrik. Ketika listrik mengalami gangguan, tentu masyarakat tidak nyaman dan bahkan mendatangkan bahaya ketika berada di dekat sumber-sumber listrik. Kedua, berkembangbiaknya virus penyakit. Seperti yang telah dijelaskan, hujan zenithal turun dengan sangat deras. Derasnya hujan zenithal ini mengakibatkan beberapa tempat menjadi tergenang. Tergenangnya air dapat menjadikan beberapa jenis hewan pembawa penyakit, seperti nyamuk sebagai tempat perkembangbiakan.

            Berdasarkan pemaparan diatas, hujan zenithal memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan hujan-hujan lainnya, hanya saja hujan ini dapat terjadi ketika panas matahari menyengat. Perlu diketahui juga bahwa hujan zenithal adalah salah satu jenis hujan yang dikelompokkan berdasarkan proses terjadinya. Hujan zenithal ini menandakan bahwa siklus hidrologi yang berada di bumi, khususnya daerah dengan iklim tropis berjalan dengan lancar.

Sumber:

Fatma, Desi. 2016. Hujan Zenithal: Pengertian, Proses, Manfaat, dan Dampaknya. Diakses 9 September 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline