Lihat ke Halaman Asli

Camilla Sophia Hudaya

Mahasiswi Universitas Negeri Medan

Pembelajaran Berdiferensiasi

Diperbarui: 16 Desember 2022   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri 

 

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

 

picture1-639c7ef82d107e50091bd682.png

(SUMBER: http://repository.unp.ac.id/)

(SUMBER: http://repository.unp.ac.id/)

 

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa keputusan yang sesuai akal pikiran (common sense) yang disusun oleh guru dalam rangka melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid, dan berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Keputusan tersebut berkaitan dengan hal-hal berikut yaitu: cara menciptakan lingkungan berlajar murid, mendefinisikan tujuan pembelajaran, proses penilaian berkelanjutan sehingga tercipta kelas efektif. Pembelajaran berdeferensiasi dirancang sesuai dengan minat bakat serta keterampilan siswa.

A. Teori Pembelajaran Diferensiasi

  • Menurut Tomlinson (2001: 45), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.
  • Alam mendiferensiasikan pengajaran, guru dapat memodifikasi lima unsur kegiatan mengajar, yaitu materi pelajaran, proses, produk, lingkungan dan evaluasi (Howard, 1999; Weinbrenner, 2001)

 

Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus menggelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. Pembelajaran diferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, dimana guru harus berlari kesana kemari untuk membantu si A, si B, atau si C dalam waktu yang bersamaan, bukan. Guru tentunya bukanlah malaikat bersayap atau heroman yang bisa kesana kemari untuk berada di tempat yang berbeda-beda dalam satu waktu dan memecahkan semua permasalahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline