Lihat ke Halaman Asli

Camilla Anindita

Social Media, Content Writer, Copywriter

BEM UI Nilai Pemerintahan Jokowi dan Kepolisian dengan IPK Satu Koma, Ini Alasannya!

Diperbarui: 10 Desember 2022   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Twitter @BEMUI_Official

KOMPASIANA.com - BEM UI kembali mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pendidikan, korupsi, hingga institusi kepolisian menjadi sasarannya.

Melalui akun Twitter BEM UI (@BEMUI_Official), pihak BEM UI membuat tiga thread panjang ditujukan pada Jokowi dan jajarannya.

BEM UI menggambarkan betapa buruknya pemerintahan di berbagai sektor selama tiga tahun di bawah pemerintahan Jokowi pada periode kedua.

Selama tiga tahun pula Kabinet Indonesia Maju dianggap BEM UI tidak membawa kemajuan dan malah membawa kemunduran di berbagai sektor.

Bahkan BEM UI memberikan indeks prestasi tidak lebih dari satu koma untuk nama beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju

"Ini didasarkan pada buruknya kinerja, bobroknya instansi yang dibawahi, dan kontribusi mereka akan kemunduran Indonesia di segala lini," tulis akun Twitter BEM UI, @BEMUI_Official.

Sebut saja, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang diberi IPK 1,3. Lalu disusul Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mendapat IPK 1,4.

Menteri Keuangan Sri Mulyani diberi nilai 1,5. Sementara IPK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto mendapat nilai sama yakni 1,7.

Paling terendah diterima oleh Kapolri Listyo SIgit dan Ketua KPK Firli Bahuri yang mendapat IPK 1,0.

Tidak hanya itu saja, masih banyak kebijakan-kebijakan yang masih dikritik dan merugikan rakyat.

Pendidikan masih mahal, dana APBN disikat untuk hal yang minim urgensi, permasalahan lingkungan dibiarkan, maraknya praktek KKN, hingga kasus pelanggaran HAM yang terus membludak dan tidak kunjung mendapat keadilan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline