Akhirnyaaaaaa siang menjelang sore ini, Hujan datang menghampiriku. Setelah sekian lama aku menantikannya, kuhirup juga aroma tanah yang tersiram air Hujan. Aroma yang sangat seksi menurutku. Sekitar kurang lebih tiga puluh menit aku terdiam menatap air yang menari tertiup angin. Indah...
Selalu saja ada hal yang merasuk di hati ketika Hujan muncul, tapi aku tak dapat mengetikkan (hehehe) apa hal itu. Selama Hujan menjalankan tugasnya dengan profesional, aku hanya memandang layaknya Mandor. Aku amat menikmati pekerjaannya. Andai saja Hujan bertugas setiap hari, aku pasti tidak akan menolak (mungkin ibu-ibu yang menolak, karena cuciannya gak ada yang kering. Hihihi).
Tiap butir yang turun, membawa kebahagiaan yang mengharuskanku tersenyum. Entah apa itu... Mungkin ketika dia sudah selesai mengerjakan tugasnya, aku akan mengurai harapan agar dia mengirimkan teman cantinya walau untuk menemaniku beberapa menit saja. Ya, Pelangi Cantik. Aku juga merindukannya. Sangat merindukannya.
Satu yang pasti, Hujan selalu membuatku bahagia... ^_^
15:15 pm
HujaN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H