Media massa mengalami berbagai perubahan bentuk, mulai dari retorika hingga sekarang ke ranah digital. Beberapa perubahan juga memberikan dampak bagi media dan jurnalis atau wartawan. Dampak yang dirasakan ada yang menutup media hingga jurnalis yang bekerja multiplatform.
Perubahan yang terjadi di media massa nampaknya terus terjadi. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya perubahan media yang digunakan. Lamanya perjalanan akan menjadi pengantar untuk melihat perubahan dalam media.
Perjalanan Media
Media mengalami perkembangan dari masa ke masa, baik dari perubahan bentuk hingga hal yang ada di sekitar media. Retorika mengawalinya, istilah ini digunakan untuk membahas logisnya suatu hal di publik.
Berjalannya waktu Retorika dianggap tak relevan, muncullah Acta Diurna yang merujuk pada papan untuk menyampaikan kebijakan kepada masyarakat. Tidak hanya menyampaikan kebijakan saja, Acta Diurna juga menjadi bentuk dari jurnalisme yang informasi penting untuk publik.
Seiring berkembangnya teknologi, munculah media lain menggantikan Acta Diurna. Ditemukannya teknologi mesin cetak mendorong adanya kegiatan jurnalisme.. Namun kemunculan koran dan mesin cetak saat itu belum diasosiasikan dengan kegiatan jurnalisme.
Berjalan ke depan lagi, media cetak mulai beralih ke televisi dan radio. Pada saat ini jurnalisme mulai mengambil peranan untuk menyajikan informasi. Dimana salah satu contohnya adalah perusahaan BBC (British Broadcasting Communication).
Berjalannya waktu membuat teknologi internet muncul. Dengan adanya internet membawa media menggunakan istilah jurnalisme digital/online/multimedia. Bentuk media ini yang sekarang dapat kita nikmati sekarang.
Saat ini jumlah dari media tersebut sudah lebih banyak dari media konvensional (koran, televisi, dan radio). Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, beliau menyatakan dari 47.000 media terdapat 43.803 adalah media online.
Dampak Pada Media