Lihat ke Halaman Asli

Pseudoscience

Diperbarui: 28 Mei 2018   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Postingan tentang promosi "obat" sangat banyak jumlahnya beredar di wall Facebook saya tiap hari. Semua postingan tersebut selalu menonjolkan "keunggulan" dari produk yang dijajakannya. Tidak pernah saya menemukan postingan sejenis yang  berani menyebutkan kekurangan dan efek sampingnya.

Bahkan ada yang mengklaim bisa menjadi "obat segala penyakit", mulai dari hipertensi, diabetes, sampai gangguan kulit, semuanya bisa diobati. (Stem-cell therapy yang telah menjadi salah satu terapi yang paling menjanjikan di masa depan saja masih menuai kontroversi, apalagi "obat" yang belum pernah atau sangat jarang diteliti).

Memang sulit rasanya untuk menjadi jujur dan objektif bila sudah sangat berniat untuk mencari keuntungan dan bonus, atau memiliki banyak downline (pada sistem MLM). Testimoni yang sering dipakai hanya yang "mendukung" penjualan saja. Sementara yang bertentangan, jangan harap akan ditampilkan.

Cara-cara berpikir kritis--dengan cara mengumpulkan fakta lalu menganalisanya--yang dipelajari selama di sekolah pun langsung menguap begitu berhadapan dengan (calon) klien. Berbagai klaim efektifitas yang ditampilkan juga bukan dari yang dihasilkan melalui penelitian yang mendalam, tapi dari hanya segelintir "pengakuan" atau "testimoni" (itu pun sulit untuk diketahui apakah terdapat unsur penyuapan di dalamnya atau tidak).

Sugesti yang diberikan biasanya berupa kalimat singkat tanpa fakta ilmiah, seperti "sudah banyak yang pakai" atau "yang sudah pakai bilang hasilnya bagus". Tapi, mereka tidak bisa menjelaskan cara kerjanya, atau bahkan mengungkapkan data penelitian yang mendukung mengenai bahan-bahan aktif di dalamnya.

Ada juga yang dengan jelas menggunakan istilah kedokteran, seperti "detox/detosifikasi", tanpa memberi penjelasan. Detoksifikasi melalui apa? Urin? Feses? Apa yang "di-detox-kan"? Detoksifikasi dalam tubuh kita biasanya membuang produk sisa yang tidak baik disimpan secara berlebihan dalam tubuh, misalnya kreatinin. Ginjal yang sehat salah satunya tercermin dari kadar kreatinin serum yang tidak berlebihan, karena kreatinin memang normalnya setiap hari akan dihasilkan sebagai produk dari pemecahan purin.

Ada salah satu contoh postingan yang sangat menyesatkan yang pernah saya temukan. Postingan ini menyebutkan "obat ini bisa mengobati jerawat dengan cara detox". Apa yang dikeluarkan? "Darah kotor"? Atau bakteri penyebabnya? Kalau seseorang hendak memiliki muka yang mulus dan terawat, cara pencegahan yang terbaik adalah rajin dan teratur membersihkan mukanya; dan bila sudah terlanjur terkena jerawat maka sebaiknya berkonsultasi dengan seorang dokter.

Ada juga yang dengan gamblang menyebutkan bahwa produknya "natural" yang berasal dari alam "tanpa bahan kimia". Padahal untuk bahan pengawet yang digunakan saja sudah pasti tidak alami. Lagipula, kalau mau berbicara yang alami, racun pun ada yang alami, misalnya kumarin pada seledri. Jadi tidak semua yang alami itu baik.

Buat saya, sebagian cara kerja "obat dewa" ini berdasarkan sugesti. Dan kalau mau bicara tentang sugesti, ada satu penelitian yang bisa menggambarkan tentang hal itu. Prof. Ted Kaptchuk dari Harvard Medical School yang melakukan penelitian tersebut memberikan plasebo (alias "obat palsu") plus NSAID terhadap sekitar setengah dari 97 orang pasien low back pain, sementara sisanya cuma diberi NSAID. Hasilnya 30% dari kelompok pertama yang mendapatkan plasebo plus NSAID mendapatkan perbaikan gejala; berbanding dengan hanya 9% dari kelompok yang cuma mendapatkan NSAID.

Ada juga penelitian lain tentang plasebo yang beliau lakukan terhadap pasien Irritable Bowel Syndrome, dan hasilnya kurang lebih sama. Di kedua penelitian tersebut bahkan semua pasien sudah diberikan penjelasan bahwa plasebo yang digunakan tidak mengandung obat atau bahan kimia yang bisa memberi efek bermakna terhadap tubuh.

Sori, saya bukan bermaksud mau merusak mata pencaharian orang lain, tapi cuma mau mengajak untuk berpikir lebih kritis. Dan bagi para penjual, agar bisa lebih jujur terhadap dirinya sendiri dan kliennya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline