Lihat ke Halaman Asli

Teater di Balik Tirai Plastik

Diperbarui: 5 Oktober 2018   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik kolaborasi sandiwara itu hal yang biasa karena roh  politik adalah propaganda hanya saja apakah sandiwara itu mencapai kebahagiaan atau duka, jawabnya adalah propagandis iru sendiri akhir2 sebuah sandiwara yang besar menguncang dan mengagetkan sebuah berita aktivis yang dikenal sebahagian orang babak belur karena berita pengoroyokkan dan melibatkan beberapa politikus Indonesia yang terkenal

   Akan tetapi yang menjadi masalah adalah babak belurnya dan siapa pelakunya, siapa yang tersangk dan siapa korbanya dari pelaku atau, penyebaran berita hoaks tapi dia minta maaf mungkin adalah percobaan propokasi yang direncanakan, tapi itu urusab penegagak hal kum yang terpenting adalah apa tujuan Ibu Ratna Sarumpaet apakah ada tujuan pribadi atau atau kelompok.

      Kenapa melakukan seperti ini apakah ini teater atau salah ekting dalam sandiwara sedangkan Ibu Ratna Bukan orang bodoh dia srorang seniman dan aktivis yang jelas ada tujuan tertentu yang tau hanya yang bersangkutan.

     Kebohongan ini bukanlah urusan semua  masyarakat Indonesia, tapi urusan elit politik bahkan yang tidak ada hubunganya politik tidak punya urusan asal madayarakat baea tidak korban pada akhirnya, urusan ini afalah politik dan hukum karena Ibu Ratna Sarumpaet berada di  rana politik, karena politik tak terpisahkan dengan propaganda hanya saja bagaimana mengemas propaganda yang terpenting dalam hal ini tidak ada epek atau suatu kpmplik horisontal dalam masyarakat bawa cukup kpmplik vertikal karena masyarakat bawa bahwa bagaimana mencari penghidupan.

    Dan masyarakat atas bagaimana berkuasa dan kompliknya diatas saja cukup kebohongan Ibu Ratna yang korban orang2 yang terlibat saja jika ada dan Ibu Ratna darumpaet itu sendiri. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline