Lihat ke Halaman Asli

Callista Anastasia Shallom

Mahasiswa Fakultas Hukum UPN Veteran Jakarta

Analisis Spesifikasi Penjurusan dalam Kurikulum Merdeka terhadap Dunia Kerja

Diperbarui: 29 November 2023   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : https://www.kemdikbud.go.id

Callista Anastasia Shallom Poerba, Nawal Essam Yahia, Yunia Dian Pratiwi
Hukum Program Sarjana, Fakultas Hukum
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
NIM: 1.2310611153; 2.2310611151; 3. 2310611158
Email: 1. 2310611153@gmail.com; 2. 2310611151@gmail.com ; 3. 2310611158@gmail.com

Abstrak
Kurikulum Merdeka diciptakan dengan tujuan untuk melatih siswa dalam kreativitas dan kerjasama dalam proyek kelompok. Kurikulum Merdeka juga memberikan kebebasan kepada siswa dimana siswa tidak perlu lagi mempelajari semua mata pelajaran yang tidak disukai. Siswa dapat belajar sesuai dengan paket mata pelajaran yang diinginkan dan tetap mempelajari mata pelajaran wajib. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui spesifikasi penjurusan dalam Kurikulum Merdeka terhadap dunia kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik wawancara kepada 10 siswa dari kelas 10 dan 11 yang mengalami kurikulum merdeka dan 1 guru BK.

Dari penelitian ini, didapatkan bahwa memang Kurikulum Merdeka mampu menyiapkan siswa yang ingin langsung terjun ke dunia kerja. Kurikulum merdeka juga melibatkan siswa proyek kelompok untuk melatih kerjasama dan kreativitas dalam penggunaan iptek sebagai bentuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia serta memudahkan memilih penjurusan untuk memasuki jenjang perguruan tinggi. Selain itu, untuk mendapat paket mata pelajaran yang disukai juga dinilai melalui minat siswa, hasil rapot kelas 10 dan hasil psikotes yang diadakan oleh sekolah.
Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Iptek, Penjurusan

Abstract
The Kurikulum Merdeka was created with the aim of training students in creativity and collaboration in group projects. Kurikulum Merdeka also provides freedom to students where students no longer need to study all subjects they don't like. Students can study according to the desired subject package and still study mandatory subjects. This research is aimed at finding out the specifications of majors in Kurikulum Merdeka regarding the world of work. The research method used was a qualitative method with interview techniques with 10 students from grades 10 and 11 who experienced kurikulum Merdeka and 1 guidance and counseling teacher.

From this research, it was found that Kurikulum Merdeka is indeed able to prepare students who want to immediately enter the world of work. Kurikulum Merdeka also involves students in group projects to train cooperation and creativity in the use of science and technology as a form of overcoming educational problems in Indonesia and makes it easier to choose majors to enter higher education. Apart from that, getting the preferred subject package is also assessed through student interest, the results of the 10th grade report card and the results of psychological tests held by the school.
Keywords : Kurikulum Merdeka, Science and Technology, Majors

Pendahuluan
Pendidikan merupakan hak setiap manusia yang didapatkan dari suatu pembelajaran dengan tujuan mengembangkan potensi diri yang diperlukan untuk masa depan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran, serta tubuh anak. Pendidikan menjadi komponen penting bukan hanya untuk kepentingan individu melainkan bagi suatu negara untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mendorong kemajuan di berbagai aspek.

Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini mulai mengalami banyak kemajuan namun masih ada beberapa masalah yang harus dihadapi, salah satunya adalah minimnya pengetahuan akan iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Dengan berkembangnya iptek, bangsa telah banyak menciptakan generasi penerus yang bermutu dan berkualitas. Oleh sebab itu, perencanaan dan pengembangan proses pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan iptek. Iptek juga diperlukan dalam dunia kerja, karena pada masa kini sudah mulai banyak pekerjaan yang membutuhkan sebuah inovasi yang cepat dan dinamis agar tercapainya target yang sesuai waktu, selain itu frekuensi mobilitas dalam dunia kerja akan semakin berkurang dengan adanya iptek karena salah satu fungsinya yang dapat menghubungkan antar individu dimana dan kapan saja, sehingga setiap individu "dituntut" untuk memiliki keterampilan hardskills dan softskills yang akan digunakan dalam dunia kerja. Dari masalah tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menciptakan dan menerapkan sebuah kurikulum untuk pendidikan Indonesia agar generasi penerus bangsa dapat memahami dan menggunakan iptek di dalam pendidikan untuk kepentingan di dunia kerja, yaitu Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka, yang sebelumnya dikenal dengan Kurikulum Prototipe adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Karakteristik Kurikulum Merdeka antara lain,  pengembangan softskills dan karakter melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila, fokus pada materi esensial yang relevan dan mendalam untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik, dan pembelajaran yang fleksibel. Saat ini sudah hampir 70 persen satuan pendidikan di seluruh Indonesia telah menerapkan Kurikulum Merdeka melalui Program Sekolah Penggerak, SMK Pusat Keunggulan, dan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri. 

Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi peserta didik dalam memilih pembelajaran yang disukai dan sesuai dengan minat bakat sehingga tidak perlu mendalami semua mata pelajaran seperti kurikulum sebelumnya. Kurikulum Merdeka juga mendorong peserta didik untuk belajar memahami penggunaan iptek melalui projek penguatan "Profil Pelajar Pancasila" yang memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan dan penguatan enam dimensi profil pelajar Pancasila, mempelajari secara mendalam tema atau isu penting, dan melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap tema atau isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar peserta didik. Dengan ini, program Kurikulum Merdeka memiliki kesesuaian terhadap kebutuhan bangsa dalam menyiapkan individu yang bermutu, memiliki hardskills dan softskills, keterampilan dan penguasaan iptek dalam pendidikan untuk perkembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk memasuki dunia kerja setelah pendidikan wajib belajar dan yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

Penelitian ini dituju untuk menganalisis spesifikasi penjurusan dalam Kurikulum Merdeka terhadap dunia kerja lebih mendalam di SMAN 49 Jakarta. Dengan permasalahan tersebut, kami merumuskan :

Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan yang dirasakan siswa dalam menjalani Kurikulum Merdeka jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya?
2. Bagaimana keefektifan Kurikulum Merdeka dalam menyiapkan siswa dalam menghadapi dunia kerja?
3. Mengapa Kurikulum Merdeka dianggap mampu menyiapkan siswa dalam menghadapi dunia kerja?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline