kita kembali asing
memilih untuk berdiri dengan klandestin
menggendam tiada guna
menimang serpihan luka bersembunyi
kita perlu jeda
untuk sekadar merenung dan berpikir
bahwa asing menjadi sebuah pilihan
karena semesta tak sebaik itu mengizinkan kembali
lakuna datang menghampiri
seperti burung yang diburu hujan
akhirnya kita pergi dihempas waktu