Lihat ke Halaman Asli

Cakyud354

Belajar menjadi lebih baik

Manajemen Keuangan Keluarga

Diperbarui: 19 Oktober 2023   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar by Anugrahdwi

Banyak berita yang kita baca tentang perceraian yang salh satunya di sebabkan oleh kondisi keuangan rumah tangga.

Uang memang bikanlah segala galanya, namun ternyata uang akan menentukan segalanya. Salah satu contoh diatas tentang perceraian karena faktor ekonomi atau keuangan keluarga banyak terjadi di Indonesia, hal tersebut menunjukan bahwa uang dapat merubah pola pikir seseorang.

Menikah dan hidup bahagia bersama keluarga tercinta adalah impian semua umat manusia. Namun sudahkah kita mempersiapkan semuanya dengan baik agar yang kita impikan bisa terwujud?

Sebuah perusahaan dapat berkembang menjadi besar jika didalamnya terdapat orang orang yang mampu mengelola perusahaan dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan program, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan program. Perencanaan sampai dengan pelaporan hasil pelaksanaan program seluruhnya membutuhkan dukungan keuangan agar dapat di jalankan dengan baik.

Jadi kunci dari semuanya adalah managemen keuangan yang baik agar semua bisa berkembang dan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.

Dalam hal hubungan keluarga ternyata dibutuhkan juga managemen keuangan yang baik agar bisa mendapatkan kebahagiaan. Didalam keluarga mempunyai peran masing masing mulai dari suami, istri bahkan anak anak.

Membuat managemen keuangan dalam keluarga secara mudah yaitu dengan mengetahui jumlah pendapatan yang kita miliki selama satu bulan, selanjutnya kita harus bisa membuat perencanaan yang baik dan ideal dalam menggunakan pendapatan yang kita miliki. Mulai untuk mendukung kebutuhan yang bersifat rutin seperti, bayar listrik, air, iuran lingkungan, biaya sekolah, belanja bulanan dll. 

Selanjutnya kita buat perencanaan untuk investasi/menabung dengan sisa pendapatan yang masih ada, investasi/menabung perlu disiapkan sedari dini walupun dimulai dengan jumlah yang kecil. Setelah kebutuhan utama/rutin dan alokasi untuk berinvetasi sudah di siapkan tidak salah jika kita juga membuat alokasi untuk kebutuhan lain seperti rekreasi dll.

Sederhana dan sangat mudah namun kita sering mengabaikan hal tersebut, bahkan banyak dari kita yang mendapatkan penghasilan hari ini dan akhirnya juga habis kita gunakan hari ini. 

Jika habis untuk keperluan yang produktif tidak menjadi masalah, yang menimbulkan masalah adalah penghasilan kita habis hanya untuk keperluan yang konsumtif seperti memenuhi gaya hidup demi gengsi dan agar dilihat orang lain sukses.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline