Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Memang Benar Pemerintah RI [Tidak] Toleran

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

di tengah hegemoni pemberitaan yang ramai oleh berita olimpiade dan beberapa kasus korupsi yang menggegerkan publik akhir-akhir ini. terdapat satu pemberitaan yang secara kontinyu diberitakan namun terkesan kurang mendapat perhatian dari media-media mainstream (ada apa ya??). berita tersebut tentunya mengenai konflik di rohingya yang menurut sebagian media dianggap hanya sebagai konflik etnis biasa namun bagi sebagian besar kaum muslimin dianggap sebagai konflik agama, karena memang jelas yang menjadi korban adalah etnis rohingya yang beragama muslim yang mengalami tindakan tidak manusiawi (aktivis HAM pada kemana ya??) dari mulai pemenggalan, pembantaian sampai pemerkosaan

yang lebih unik lagi adalah sikap pemerintah Republik Indonesia republik tercinta kita ini. walaupun mengecam aksi yang terjadi di myanmar tersebut tetapi sebagian besar pemimpin malah tidak mengambil tindakan (buat apa mengecam sedang pembantaian terus terjadi??), sikap ini yang saya opinikan sebagai sikap tidak tolerannya pemerintah kita terhadap kerukunan umat beragama, ya memang benar pemerintah kita tidak toleran terhadap kerukunan beragama karena terkesan menutup mata atas apa yang terjadi pada rohingya.

walaupun memang masalah tersebut menjadi masalah bagi negara myanmar tersendiri tetapi kedudukan indonesia sebagai "pentolan" asean dianggap ompong  dan tidak memberi solusi bagi terciptanya stabilitas di kawasan regional ASEAN, belum lagi kedudukan indonesia di dewan HAM PBB yang mengurusi dan menegakkan Hak Asasi Manusia di belahan bumi ini, hal seperti ini yang menjadi kesimpulan bahwa indonesia memang negara yang tidak toleran, atau mungkin toleran tapi terhadapa kepentingan tertentu (entah kepentingan siapa?? hehe)

hanya berpendapat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline