Ruth Wodak, ahli bahasa Austria pada Universitas Lancaster, menjuluki Michel Foucault sebagai salah satu the Godfather dalam analisis wacana kritis. Sedangkan Norman Fairclough (NF), ahli bahasa Austria pada Universitas yang sama menganggap Michel Foucault sebagai seorang ahli teori sosial yang telah memiliki pengaruh besar dalam pengembangan analisis wacana sebagai bentuk analisis sosial.
Namun ada konsep Foucault yang tidak disarankan oleh NF untuk diikuti, yaitu konsep wacana kritis ini. Berikut beberapa alasan yang saya lihat pada buku Norman Fairclough, "Discourse and Social Change" tahun 1992.
Apa wacana yang ditawarkan oleh Michel Foucault ini. Dalam bukunya The Archaeology of Knowledge, Foucault menyatakan:
Wacana, setidak-tidaknya seperti yang dianalisis oleh arkeologi, dalam tataran positivismenya bukanlah kesadaran yang mewujudkan proyeknya dalam bentuk luar bahasa (langage);),); ini bukan bahasa (langue),), ditambah subjek utk berbicara dengannya. Ini adalah praktik yang memiliki bentuk urutan dan suksesi sendiri.
Pendekatan Wacana Foucault ini oleh para ilmuwan sosial disebut sebagai model, lebih abstrak. Ini menjadi alasan pertama NF untuk tidak menggunakan pendekatan Foucault. Sebaliknya NF menawarkan analisis yang dia sebut Textually-Oriented Discourse Analysis (TODA).
Toda menurutnya dapat mengarah pada analisis sosial yang lebih memuaskan. Alasan kedua bahwa pengembangan pendekatan analisis wacana yang secara teoritis memadai serta secara praktis dapat digunakan membutuhkan sintesis analisis wacana yang berorientasi linguistik dan wawasan teori sosial terkini tentang bahasa dan wacana.
Terdapat dua hal hubungan TODA dan Wacana Foucault:
1. Pengabaiannya terhadap Analisis Tekstual
NF tidak menyarankan pengurangan DA menjadi analisis tekstual atau linguistik saja, tetapi juga menganalisisnya pada tiga dimensi. NF mengomentari tentang konsepsi kekuasaan yang dituduh membesar-besarkan sejauh mana mayoritas orang dimanipulasi oleh kekuasaan; ia dituduh tidak memberikan bobot yang cukup pada praktik kontestasi, pergulatan antara kekuatan sosial.
NF menjelaskan bahwa Foucault sebenarnya tidak mengabaikan hal-hal seperti itu karena dlm buku The Archaeology of Knowledge, dia tertarik pada perubahan. Misalnya perubahan berkaitan dengan istilah wacana terbalik/reverse discourse' para homoseksualitas yang mulai bersuara karena definisi medis yang berkaitan dengan identitasnya.
Singkatnya, apa yang hilang dari Foucault adalah bahwa praktik memiliki sifat-sifatnya yang (i) tidak dapat direduksi menjadi implementasi struktur '(ii) menyiratkan bahwa bagaimana gambaran struktur dalam praktik tidak dapat diasumsikan, tetapi harus ditentukan; dan (iii) pada akhirnya membantu membentuk struktur.