Dari dulu saya selalu bertanya-tanya apa warna politik seorang idris shomad. Seperti banyak orang saya menduga beliau berbaju PKS karena pada pilkada lampau berpasangan dengan NMI mantan presiden PKS. Dan memang otomatis membuat beliau dekat dengan kader-kader PKS sehingga banyak dokumentasi yang menegaskan seakan-akan beliau adalah orang PKS.
Sampai suatu saat saya dibuat keheranan ternyata seorang idris shomad bukanlah kader PKS! Whatttt???? ... Dan ini kabarnya ditegaskan dalam acara munas PKS bahwa PKS mendukung idris shomad meski bukan kader mereka. Hal ini dikuatkan kembali oleh seorang kader PKS Kota Depok yang menyatakan bahwa memang benar idris shomad bukan kader mereka oleh sebab itu PKS tidak memberikan pembelaan hukum secara kepartaian ketika idris shomad diserang oleh kampanye hitam ijazah palsu.
Pernyataan itu jelas-jelas dinyatakan di depan publik dan di reportase oleh banyak media sehingga kita dengan mudah mencari jejaknya dengan sedikit usaha untuk gugling.
Awalnya saya menganggap hal ini adalah kebodohan pihak PKS karena berpotensi mengurangi pergerakan kekuatan kader PKS untuk mendukung pasangan Idris Pradi , pasangan calon No.2 di pilkada Kota Depok. Karena saya tau betapa solidnya kekuatan PKS di Kota Depok dan kader-kadernya sangat militan bahkan sampai sekarang saya suka keheranan bagaimana wilayah yang tidak pernah dimasuki oleh kader-kader PKS bahkan poster atau bendera barang secuil saja tidak ada tapi bisa meraih suara terbanyak ke 3 pada pileg kemarin. Dan ajaibnya suara mereka merata di setiap daerah pemilihan meski tidak sebanding dengan harapan perolehan kursi.
Namun setelah saya renung dan telaah sepertinya ada benarnya langkah PKS menegaskan bahwa idris shomad bukan kader PKS. Pertama memang demikian adanya idris shomad bukan kader partai PKS (Saya dengar pada dasarnya beliau adalah aktivis pendidikan dan independen ). Kedua PKS seperti ingin menunjukkan bahwa idris shomad bukan mewakili mereka sehingga ke depan jika idris shomad terpilih sebagai pemimpin di Kota Depok maka itu bukan keputusan pihak PKS sebagaimana Nur Mahmudi meski secara kepartaian mengusung paslon idris pradi, paslon no.2.
Bully Salah Alamat
Yang lucu adalah, pernyataan yang jelas-jelas seperti itu tidak dipahami oleh kalangan relawan mie instan. Dan PKS masih saja menjadi sasaran bully yang jelas-jelas salah alamat. Makjang, kebodohan akut macam apapula ini?? Berbagai sadisnya meme , status post baik di twitter, facebook dan lainnya ramai-ramai membantai partai PKS tanpa belas kasih. Bahkan menjadi tagline kampanye mereka, Apakah kita mau dijajah PKS lagi setelah 10th mereka sudah berkuasa??? Nur Mahmudi yang tidak ikut-ikutan dalam pilkada saat ini jadi sasaran cemooh relawan indomie.
Helooo.... pinter dikit napah?? Calonnya idris shomad sama pradi supriatna woiii... idris shomad bukan orang PKS dan pradi supriatna adalah kader gerindra. Kenapa yang di black campaign PKS dan Nur Mahmudi?? Ayolah cerdas sedikit jangan seperti orang kalap menyerang ke segala arah tapi dengan muatan fitnah. Saya tidak sedang membela PKS tapi kampanye dengan pamer kebodohan adalah hal yang memalukan. Jangan mengaku aktivis demokrasi jika kelakuannya membunuh demokrasi.
Kampanye pola-pola seperti itu adalah merugikan diri sendiri dan ini sudah saya jabarkan disini (Pilkada Depok dan kampanye hitam amoral). Dan sebaiknya di stop dan diganti dengan kampanye program yang mencerdaskan masyarakat. Bukankah tagline yang dipakai adalah perubahan? Apakah perubahan bisa dilakukan dengan kekuasaan yang diraih dengan cara-cara seperti itu? Jika cara meraihnya saja sudah buruk , bukankah itu jaminan akan buruknya penggunaan kekuasaan?