Lihat ke Halaman Asli

Penipuan berkedok Beli Rumah

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya saya membuat iklan penjualan rumah  orang tua saya di Depok di sebuah situs jual beli,esok hari nya sekitar pukul 7 pagi ada yang menelpon ke Hp saya untuk membeli rumah,penelpon bernama H.Anwar dengan nomer HP 081356xxxx karena rumah itu milik orang tua saya maka saya sarankan H.Anwar untuk berbicara dengan Bapak saya.Transaksi pun dimulai dan H.Anwar bersedia membeli rumah tersebut tanpa proses tawar menawar bahkan dia bersedia untuk mentransfer DP sebesar 10 Jt seraya meminta nomer rekening dan hari itu pukul 4 sore akan ditransfer.Bapak saya pun memberikan nomer rekening ibu saya,dan ketika Bapak saya bertanya apa H.Anwar sudah lihat rumah itu,dia menjawab sudah.

Sesuai janjinya pukul 4 sore H.Anwar menelpon dan menurutnya dia tidak bisa transfer karena saldo di rekening atas nama Ibu saya tidak mencukupi dari informasi yang dia dapat dari call center,hal ini aneh lalu saya bilang hari kemarin ada orang transfer ke rekening itu bisa .Lalu H.Anwar mengatakan uangnya harus dikeluarkan dulu karena dia bilang sudah transfer tapi ketika di cek kakak saya belum ada dana yang masuk.Akhirnya mungkin H.Anwar tersebut kecewa karena tahu calon korbannya tidak memiliki dana yang cukup di rekening nya dia lalu mengatakan transaksi ini dipending dulu menunggu proses uang dia yang 10 juta yang katanya ditransfer dikeluarkan dulu?

Ada hal aneh yang saya tangkap dari transaksi ini

1.Saya memasang iklan rumah itu sekitar tengah malam tapi pagi jam 7  H.Anwar menelpon saya dan katanya sudah melihat rumah saya.Saya tidak kenal dengan H.Anwar sebelumnya,apa mungkin sepagi itu orang sudah melihat rumah

2. Apa ada proses penyerahan DP sebesar itu tanpa meminta kuitansi?

3.Meskipun sisa saldo minim selama nomer rekening itu akti masih bisa menerima transferan dana ,itu yang saya tahu.

4.Tanpa adanya proses tawar menawar sang pembeli langsung setuju hal ini bagi saya aneh karena ini menyangkut transaksi bernilai ratusan juta rupiah.

Mungkin beberapa orang dari pembaca pernah mengalami kejadian ini dan saya sendiri coba searching ke internet ternyata modus ini modus lama.Mungkin ini cobaan dari Tuhan karena sebenarnya niat untuk menjual rumah di depok itu berlandaskan niat baik untuk biaya naik haji orang tua selain karena rumah itu juga tidak kami tinggali(sementara dikontrakan).Tulisan ini semata-mata hanya untuk mengingatkan agar lebih hati hati dalam proses jual beli rumah,saya tidak melaporkan ke polisi hal ini karena bukti nya sangat sedikit cukup jadi pengalaman yang berguna untuk kita semua.

note : mau beli rumah di depok hubungi saya^_^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline