Lihat ke Halaman Asli

Cakra Union

Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 2) Universitas Negeri Malang

Menjaga Tradisi, Lebih Dekat dengan Kopi

Diperbarui: 9 September 2022   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket: Produk kopi lokal oleh kampung kopi Desa Sumberdem sejak 1832. image: Dokumentasi Pribadi

Pagi hari kami tim modul nusantara Cakra Union disambut oleh pemandangan asri nan sejuk tepatnya di Kampung Kopi Eduwisata Desa Sumberdem. Dengan penuh semangat kami bergegas untuk senam pagi.

Kelompok ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kampung Kopi Sumberdem turut memandu senam pagi hari ini. Alunan musik yang penuh semangat memicu gelak gembira dan tawa bagi kami.

Fyi, senam pagi merupakan rutinitas yang baik lho sebelum memulai hari untuk merelaksasi otot-otot dan melancarkan peredaran darah sehingga memberikan kesan yang bugar dan sehat.

Sebagai rangkaian kegiatan, selanjutnya kami menyambangi kebun kopi Kampung Kopi Desa Sumberdem yang sudah ada sejak tahun 1832 di desa tersebut dengan kondisi yang bersemangat selepas senam.

Agenda puncak ini dipandu langsung oleh Pak Pri sapaannya, selaku ketua tim pengelola kampung kopi. Terdapat empat jenis kopi yang dibudidayakan di kampung kopi ini antara lain robusta, arabica, excelsa dan liberica.

Lebih lanjut beliau menuturkan terdapat perbedaan yang menonjol dari ketiga jenis kopi tersebut yaitu dari segi bentuk daunnya.

Daun kopi robusta cenderung besar dan memanjang, sedangkan kopi arabica cenderung tipis dan kecil. Berbeda dengan excelsa dan liberica, keduanya memiliki sifat-sifat yang mirip dan tidak banyak perbedaan yang signifikan.

Dimulai dari proses pembibitan yang menggunakan teknik generatif (alami) selama 3-4 bulan kemudian siap untuk dipindahkan ke tanah tanpa polybag.
 
Dalam penantian selama dua tahun, berbagai perawatan dilakukan untuk hasil kopi yang unggul khas Desa Sumberdem seperti : penyiangan, pembersihan rumput, pemberian pupuk alami dari kotoran kambing yang di fermentasi dsb hingga tanaman kopi siap panen.

Setelah dipanen kopi pun akan menjalani berbagai proses untuk memantapkan dirinya sebagai kopi yang berkualitas ekspor, aman dan siap konsumsi.

Dimulai dari sortasi buah kopi. Kopi disortir untuk mendapatkan biji yang unggul. Selanjutnya pengupasan kulit buah untuk mempermudah proses pengeringan yang kemudian disebut green bean.

Tak sampai di situ, kita lanjut ke proses roasting untuk menghasilkan kopi yang disebut roast bean dimana kulit tanduk dari kopi telah terlepas selama proses ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline