Lihat ke Halaman Asli

Dari "Menulis Bebas" hingga "Mewariskan Buku"

Diperbarui: 1 Juni 2017   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“…tulisan dapat memberikan motivasi dan inspirasi orang, yang pada akhirnya pembaca akan menemukan secercah cahaya kesadaran…”

                                                                  (Prof. Dr. Muhammad Chirzin, 2017)

“Satu Buku Sebelum Mati,” demikian tema yang sangat provokatif Kopdar (Kopi Darat) ke IV Komunitas SPN (Sahabat Pena Nusantara) yang digelar di ruang rektorat ITS Surabaya—Minggu, 21 Mei 2017.  Tema ini sebenarnya sudah di gaungkan sejak lama di Grup WA SPN, setidaknya saya menyimaknya sejak 3 bulan sebelum hari H.

Merupakan anugerah istimewa tentunya dapat tergabung dalam grup WA SPN, yang isinya para penulis hebat dari seluruh penjuru nusantara. Dari para anggota SPN saya memetik pencerahan dan keteladanan tentang menulis. Meski sudah menjadi penulis hebat dengan banyak karya, para anggota SPN masih saja  haus ilmu. Wujud sikap keteladanan ilmu padi, “semakin berisi semakin merunduk.”

Tepat Maret 2016 saya mulai mengikuti ritme SPN, dengan mulai setor 1 tulisan bulanan. Perkenalan saya dengan SPN kemudian yang memberi pencerahan bagi dinamika menulis saya. Momentum itu bermula dari perkenalan dan obrolan saya seputar menulis, buku dan akademik dengan Pak Dr Ngainun Naim. Setelah kenal beberapa lama, Mas Naim (demikian saya memanggilnya), kemudian beliau mengajak saya untuk bergabung dalam grup SPN.

Saat ini, meski sudah 1 tahun saya bergabung di SPN, namun ini merupakan Kopdar pertama yang saya ikuti. Setelah dua Kopdar sebelumnya medio April 2016  di Jogja dan medio November 2016 di Bondowoso, saya berhalangan hadir. 

Saya sampai di lokasi Kopdar IV SPN, tepat pukul 06.30 Wib. Setelah sebelumnya menempuh perjalanan panjang dari Ponorogo via darat.  Bis yang saya tumpangi sempat macet di sekitaran Jombang beberapa saat, namun perjalanan saya menuju lokasi tetap lancar. Sesampainya di gedung rektorat ITS Surabaya yang megah itu, saya langsung menuju salah satu ruang pertemuan yang telah ditentukan.

Saya merupakan salah dari beberapa warga komunitas SPN yang memutuskan tidak bermalam di Surabaya karna satu dan lain hal. Sesampai di ruangan saya langsung menyapa beberapa sahabat yang sudah hadir lebih awal, salah duanya Mas Gunawan dan Pak Choirul. Saya tampaknya merupakan peserta yang terbilang hadir lebih awal.   Sembari menunggu acara di mulai saya bersua dengan beberapa warga komunitas SPN lainnya. Hingga acara kemudian di mulai sesuai jadwal. Acara Kopdar kemudian dibuka secara langsung oleh rektor ITS – Prof Joni, sebuah wujud kepedulian perguruan tinggi yang sadar literasi.

Agenda Kopdar kali ini diisi dengan beberapa agenda utama, yakni diskusi literasi dan launching 2 buku antologi warga komunitas; Resolusi Menulis dan Merawat Nusantara. Sesi diskusi literasi, diisi oleh 3 pesohor SPN, yaitu Pak Ngainun Naim, Pak Hernowo Hasim, dan juga sang comedy literasi Pak Much. Khoiri atau yang akrab disapa Pak Emcho.

Materi pertama dibawakan oleh  Mas Naim (Dr. Ngainun Naim) tentang “Menyunting Naskah”. Menyunting naskah ungkap mas Naim, merupakan tahapan yang sangat penting ketika naskah itu akan terbit. Dalam menyunting di butuhkan ketelatenan dan kejelian. Sehingga proses penyuntingan yang baik harus dilakukan ketika kondisi benar-benar tenang, tidak terburu-buru, dan tidak dalam kondisi emosional. Selain itu, agar proses proses penyuntingan maksimal, file juga harus di print.

Materi kedua dibawakan oleh Pak Hernomo Hasyim, yang mengajar hadirin demonstrasi “Menulis Mengalir Bebas,” atau free writing.  Free writing, sangat ampuh dalam membuang beban menulis yang terkait dengan suasana hati atau emosi negatif. Ada tiga langkah teknik free writing yang diungkapkan pak Hernowo, pertama, membebaskan pikiran, kedua mengekspolari gagasan, dan ketiga adalah mengikat makna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline